Title : Are You Really Santa??
Cast : Yoosu, Bandeul
Hey beberapa jam menjelang Natal Chingu, i hope u enjoy with my Fanfic Present. Check it out! >.<
“Deulie~kembalikan bonekaku. Duh!”gerutu Junsu.
“Andwe, boneka lebih cocok buatku. Kau boneka balerina saja hyung, itu lebih cocok denganmu.”jawab Sandeul sambil berusaha menghindarkan boneka prajurit pemecah kacangnya dari Junsu.
“Kid. Kid. Bisakah kalian diam?”bentak Yuri, umma mereka.
“Umma, dia menggangguku.”kata Junsu dan sandeul bersamaan sambil menunjuk satu sama lain. Yuri hanya bisa memijit keningnya, yah karena dua anaknya ini selalu bertengkar sepanjang waktu walau umur mereka sudah menginjak 15 tahun.
DENG DENG DANG!!
Jam dinding tua berbunyi dan menunjukan pukul 8 malam.”Kami tidur duluan. Umma, selamat malam!” Junsu dan Sandeul mencium pipi Yuri lalu bergegas menuju kamar mereka.
“Aish anak-anak ini masih saja percaya dengan santaklaus. Ah~padahal setiap tahun aku yang membelikan mereka hadiah natal.”gumam Yuri sambil menyantap kue coklat dan susu coklat yang Junsu dan Sandeul siapkan untuk menyambut Santaklaus.
“Hey Deulie.”panggil Junsu.”Ne hyung.”
“Kau mau bertaruh?”
Sandeul mengubah posisi tidurnya menghadap hyungnya yang masih duduk di kasurnya.”Bertaruh? Bertaruh apa?”tanya Sandeul.
“Bertaruh tidak tidur sampai Santa datang ke rumah kita, huh?”
“Baiklah, kalau kau sampai tidur hyung, kau harus menggantikanku membersihkan toilet sampai tahun baru. Deal?” Junsu lalu menjabat tangan Sandeul.
Jam masih menunjukkan pukul 9 malam. Masih ada tiga jam sampai Santa datang masuk dari cerobong asapa rumah mereka. Sandeul dan Junsu mencoba menahan kantuk mereka dengan membaca buku dan tidak butuh waktu lama untuk mereka tertidur.(membaca buku? Oh come on~su-ie deulie, itu malah membuatmu semakin ngantuk. Aish XDXD)
DENG DENG DANG!!
Jam dinding tua yang ada di ruang keluarga berdentang lagi dan sekarang sudah menunjukkan dini hari.
“Uh-ah HYUNG!!”seru Sandeul yang tak sengaja bangun.
“Ungh ada apa Deulie?”tanya Junsu yang masih mengantuk.
“Hyung! Sekarang sudah jam 12, aish!” Sandeul bergegas beranjak dari kasurnya dan mengambil mantel yang ia taruh di lengan kursi belajarnya.
Junsu pun langsung ikut bangun.”Jinja?!”katanya.
SREk SREK!
Suara-suara asing terdengar dari cerobong asap.”Hyung, kau dengar itu?” Junsu mengangguk. Bergegas mereka menuju ke bawah.
“Aish kenapa cerobong asap ini sempit sekali?”gerutu Baro, yang berusaha setengah mati menuruni cerobong asap.
“Jangan cerewet. Kalau kakek tidak kumat asam uratnya, aku nggak bakal mau menuruni cerobong asap ini sampai-sampai mengotori wajah tampanku.”kata Yoochun yang berada di atas Baro yang sama-sama berusaha menuruni cerobong asap.
“Akh hyung!”seru Baro ketika boots Yoochun menapaki wajahnya.”Sssh diamlah Baro!”
Dengan usaha yang mati-matian akhirnya mereka berhasil menuruni cerobong asap itu.”Bukannya lebih mudah masuk lewat pintu saja?”tanya Baro sambil membersihkan abu yang mengotori mantel leopardnya.”Kau pikir kita siapa? Pengantar pizza? Aish!”jawab Yoochun membenarkan tatanan rambutnya.
“Kalian santa?”tanya Junsu dan Sandeul yang sudah duduk manis di depan perapian sambil menatap dua mahluk asing yang tiba-tiba muncul dari perapian mereka.
“Eh?” Baro dan Yoochun melonjak kaget.”Hyung, k-kita ketahuan.”bisik Baro.
Tiba-tiba suasana hening hingga...
“Hey kid, kalian belum tidur?”tanya Yoochun ke kedua mahluk yang sedang menatapnya. Mereka menggelengkan kepala.”Kami sedang menunggu Santa. Apa kalian Santa?”tanya Sandeul.
“Uhm, mian, tapi kami bukan Santa. Kami hanya-.”
“Hanya pembantu Santa.”tambah Baro. Mendengar jawaban Baro, ekspresi muka Junsu dan Sandeul langsung berubah menjadi sedih.”Hey hey, kenapa kalian jadi sedih?”tanya Baro yang kelimpungan melihat air mata mulai jatuh di pipi Sandeul dan Junsu.
“K-kami c-cuma hiks..ingin m-minta sa-satu permintaan hiks...”kata Junsu.
“Mianhe kid, kami tidak bisa mengabulkan permintaan. Kami hanya datang membawakan hadiah, just that.”kata Baro. Ia mengeluarkan beberapa kotak hadiah dari kantong kulitnya.
“Uhm sebentar Baro, sepertinya kita bisa mengabulkan permintaan mereka.”celetuk Yoochun tiba-tiba.
“Eh?”
“Kemari.” Yoochun menarik Baro dan membisikkan sesuatu. Lalu, mereka berbalik badan.
“Kami akan mengabulkan hanya satu permintaan saja. Bagaimana?” Junsu dan Sandeul mengangguk.
“Jadi apa permintaan kalian?”tanya Baro.
“Umm bisa kau pertemukan appa dengan umma lagi?”tanya Sandeul dengan matanya yang berbinar-binar.
“Maaf, tapi kami tidak bisa mempertemukan orang yang sudah meninggal. Mungkin ada cara lain. Bagaimana hyung?”tanya Baro. Yoochun berpikir sejenak.
“Bagaimana kalau kita memberi ummamu bintang surga?”usul Yoochun.
“Apa itu?”tanya Junsu.
“Semacam alat komunikasi ke surga, jika ini dipakai ke manusia bisa berkomunikasi dengan orang yang ada di surga lewat mimpi. Bagaimana? Apa ini cukup mengabulkan permintaan kalian?” Terlihat dengan sempurna senyum Sandeul dan Junsu.”Gomawo Santa.” Junsu dan Sandeul memeluk dua pengganti Santa itu.(Tahulah mana yang dipeluk Junsu atau yang dipeluk Sandeul XDXD)
Yoochun merogoh sakunya. Dari dalam sakunya ia mengeluarkan sebuah bintang kecil-sekecil koin- lalu memberikannya ke Junsu.”Taruh ini di dahi ummamu.”perintah Yoochun.
Segera Junsu menuju ke kamar ummanya. Pelan-pelan ia meletakkan bintang itu di dahi Yuri. Segera ia kembali ke bawah.”Sudah.”katanya sambil tersenyum.
“Nah sekarang waktunya balas budi.” Yoochun menyeringai.
“Bwo?!” Junsu dan Sandeul kaget.
“Kami Cuma pengganti Santa, kalian tahu ‘kan?”kata Baro.
“A-araso, tapi kami harus balas bud dengan apa?”tanya Junsu. Sandeul bersembunyi di belakang tubuh Junsu karena takut.
Yoochun mendekati Junsu. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.”Kau pernah ciuman?”
Bola matanya hampir saja keluar karena kaget.”Sepertinya belum.” Kembali Yoochun menyeringai. Segera Yoochun memeluk Junsu dan menempatkan sebuah ciuman di bibir Junsu. Pertama memang sebuah ciuman kecil tapi yang kedua dan selanjutnya perlahan ciumannya mereka makinmenjadi-jadi. Di lain pihak Baro juga ikutan menggoda Sandeul yang agak ketakutan.
“Sandeul, nama yang bagus. Kau tahu Santa yang asli hanya memberimu mainan dan bla bla bla. Tapi natal kali ini kau akan mendapat sesuatu yang lebih dari sebuah hadiah natal dari Santa.”katanya yang semakin lama semakin mendekat ke Sandeul.
“A-apa itu?”tanya Sandeul gemetar. Dengan cepat Baro mencium Sandeul.”Ini.” Baro tersenyum dan YA Baro berhasil membuat wajah Sandeul memerah.
DENG DENG DANG!
Jam dinding berbunyi lagi. Tapi jarum jamnya masih menunjukkan pukul 12 tepat. Aneh. Itulah keajaiban Natal.
“Hyung.”panggil Baro mengingatkan Yoochun yang sibuk menciumi Junsu.
“Sepertinya kami harus pergi sekarang.” Cup! Yoochun mencium Junsu untuk terakhir kalinya.”Sampai bertemu lagi duckbutt, Merry Christmas!”
“Deullie, aku harus pergi sekarang.” Baro tak rela melepaskan pelukannya.”Ohya, Tahun Baru! Tunggu aku! Aku pasti akan kembali! Muach! Merry Christmas Deullie!”
Yoochun dan Baro pun meninggalkan kedua remaja yang sudah mereka renggut keperawanan bibirnya.
ESOK HARINYA...
“Junsu! Sandeul!”panggil Yuri membangunkan kedua anaknya.”Ne~umma!”jawab keduanya.
“Cepat bangun! Kita harus segera pergi ke gereja!” Lalu Yuri meninggalkan kedua anaknya yang masih terkantuk-kantuk.
“Ungh, kenapa umma begitu ceria hari ini?”tanya Sandeul.
“Entahlah.”jawab Junsu. Lalu, mereka berdua turun ke bawah dan menemukan Yuri sedang membuat sarapan sambil menggumamkan beberapa lagu natal.
“Sudah cuci muka?”tanya Yuri sambil meletakan pancake ke piring. Junsu dan Sandeul mengangguk.
Lalu mereka bertiga mulai sarapan, tapi tiba-tiba Junsu bertanya.”Umma?”
“Ne?”
“Kau terlihat senang sekali, memang ada apa?”tanya Junsu sambil memasukkan potongan pancek ke dalam mulutnya.
“Hmmm, tidak akan umma beritahu. Hadiah natal dari Santa tahun ini sunggu menakjubkan, bukan?” Sandeul dan Junsu saling bertatapan.
“Aish cepat selesaikan sarapan kalian, kita harus bergegas ke gereja.”perintah umma.”Oh dan...apa yang kalian pakai di jari kalian?”
Sandeul dan Junsu melihat jari mereka bertengger cincin berlian yang cantik.”Hyung?”
“Sepertinya kemarin itu bukan mimpi.”gumam Junsu.
MALAM TAHUN BARU
Sudah jadi tradisi di kota kecil kami ketika Tahun Baru para penduduk berkumpul di pusat kota dan merayakan Tahun Baru bersama-sama. Lalu dipuncak acara ketika countdown selesai semuanya ikut menari seperti tidak ada hari esok.
“Kurang berapa menit?”tanya Junsu yang sedang sibuk meminum capucinnonya.
“Jam 11.45.”jawab Sandeul.
“Bagaimana kalau kita ke danau? Dari sana kita bisa melihat kembang api lebih jelas.”usul Junsu. Tapi Sandeul tidak setuju dengan rencana Junsu.”Lebih baik kita menunggu countdown di alun-alun kota.”
“Huft, di sana pasti ramai. Kita pergi ke danau saja.”kata junsu tidak mau kalah.
“Anio hyung, bukankah kalau di danau malah lebih ramai. Karena banyak orang yang bermain ice skating?” Sandeul pun ikut- ikutan tidak mau kalah.
DUK DUK!
“Kalian ini apa tidak ada hari libur untuk berdebat?”gerutu Yuri.”Sudah sana pergi ke tempat yang kalian suka sendiri.”
“Lalu umma?”tanya keduanya.
“Umma mau ke bar SMTOWN.”jawab Yuri yang sibuk membenarkan dandanannya.
“Ngapain?”
“Cari appa baru untuk kalian. Dah~” Yuri berlalu sambil mengerlingkan matanya.
“Aish tante-tante zaman sekarang.”gumam Junsu. Lalu ia menatap adiknya.”Huh! Aku akan ke danau sendirian dan menemukan kekasih di sana.”
“Ya sudah sana, aku akan mendapatkan pacar lebih cepat darimu hyung.”
Lalu keduanya pun pergi berlawanan arah.
@DANAU
“Aish benar kata Sandeul di sini ramai sekali!”gumam Junsu. Ia bermain skating sendirian di danau yang penuh dengan orang hingga membuatnya tak merasakan feel bermain skating.
“Kurang satu menit.” Ia menatap jam tangannya.”Ah~sebaiknya aku ke Deulie. Aku takut ia kegencet orang-orang di sana.”
Ketika Junsu hendak berputar balik, seorang menabraknya dan membuatnya kehilangan kesimbangan.”Oh tidak. Aku jatuh. JATUH!”
Junsu menunggu tubuhnya jatuh tapi tak kunjung jatuh juga.
“Kau tidak apa-apa?” Seorang pria tampan menahan tubuh Junsu yang hampir jatuh. Junsu menatap terpesona pria itu.”Halo~?”panggil pria itu.
“A-eh oh i-i-ya tidak apa-apa. Terimakasih.”
“Lain kali hati-hati.” Junsu pun beranjak dari pria itu dan segera pergi ke Sandeul. Tapi ketika ia hendak meluncur ketepian. Ia melihat pria itu yang masih menatapnya. Sepertinya ia mengenal pria itu, tapi entah ia tidak ingat di mana.
Perlahan pria itu meluncur mendekati Junsu dn langsung menciumnya.”Kau sudah ingat?”
“SANTA!!”seru Junsu. Ia langsung memeluk pria itu yang tidak lain dan tidak bukan YOOCHUN!!
“Hey, kau mau hadiah tahun barumu?”tanya Yoochun. Junsu mengangguk.
Suara countdown sudah di mulai. Bersamaan dengan countdown Yoochun mencium Junsu. Tepat di detik pergantian tahun mereka berciuman.
“I love you, Santa.”kata Junsu.
“Panggil aku Yoo.Chun.”
“Yoochun. Yoochun. Chunnie-ah, saranghae!! <3<3”
“Nado saranghae, Su.”
@ALUN-ALUN KOTA
“Hiks hiks, hyung~”isak Sandeul yang terjebak di kerumunan orang-orang yang tengah mabuk di dekat pohon cemara besar yang sengaja di letakkan di alun-alun kota.
“Hyung~”isaknya. Ketika sedang berusaha mencari jalan keluar, tiba-tiba seorang menarik tangannya. Otomatis ia mengikuti tarikan itu. Tak lama ia pun keluar dengan napas terengah-engah.
“Kau ini! Berani sekali datang kemari sendirian. AISH JINJA!”bentak seorang bocah ke Sandeul. Sandeul menatap bocah itu.”S-santa?”gumam Sandeul.
“Sudah ingat?”tanya bocah itu.
“SANTA!” Langsung saja Sandeul memeluk bocah itu.
“Hey namaku Ba.Ro.”
“Baro-ah!”seru Sandeul kegirangan.
“H-hey aku tidak bisa bernapas!”
“M-mian.” Sandeul melepaskan pelukannya.
“Hey? Tatap aku!”pinta Baro. Tapi Sandeul terlalu malu menatap Baro. Baro pun mengangkat wajah Sandeul lalu menciumnya. Mereka berciuman tepat dipergantian tahun.
“Happy New Year, My Christmas.”kata Baro.
“Happy New Year too, My Santa.”balas Sandeul. Mereka pun berciuman lagi.
“I love u!”kata mereka bersamaan.
A/N : YAY! MERRY CHRISTMAS!! ANOTHER FANFIC YOOSU & BADEUL! HOPE YOU LIKE IT! COMMENT PLEASE!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar