Title : Are You Really Santa??
Cast : Yoosu, Bandeul
Hey beberapa jam menjelang Natal Chingu, i hope u enjoy with my Fanfic Present. Check it out! >.<
“Deulie~kembalikan bonekaku. Duh!”gerutu Junsu.
“Andwe, boneka lebih cocok buatku. Kau boneka balerina saja hyung, itu lebih cocok denganmu.”jawab Sandeul sambil berusaha menghindarkan boneka prajurit pemecah kacangnya dari Junsu.
“Kid. Kid. Bisakah kalian diam?”bentak Yuri, umma mereka.
“Umma, dia menggangguku.”kata Junsu dan sandeul bersamaan sambil menunjuk satu sama lain. Yuri hanya bisa memijit keningnya, yah karena dua anaknya ini selalu bertengkar sepanjang waktu walau umur mereka sudah menginjak 15 tahun.
DENG DENG DANG!!
Jam dinding tua berbunyi dan menunjukan pukul 8 malam.”Kami tidur duluan. Umma, selamat malam!” Junsu dan Sandeul mencium pipi Yuri lalu bergegas menuju kamar mereka.
“Aish anak-anak ini masih saja percaya dengan santaklaus. Ah~padahal setiap tahun aku yang membelikan mereka hadiah natal.”gumam Yuri sambil menyantap kue coklat dan susu coklat yang Junsu dan Sandeul siapkan untuk menyambut Santaklaus.
“Hey Deulie.”panggil Junsu.”Ne hyung.”
“Kau mau bertaruh?”
Sandeul mengubah posisi tidurnya menghadap hyungnya yang masih duduk di kasurnya.”Bertaruh? Bertaruh apa?”tanya Sandeul.
“Bertaruh tidak tidur sampai Santa datang ke rumah kita, huh?”
“Baiklah, kalau kau sampai tidur hyung, kau harus menggantikanku membersihkan toilet sampai tahun baru. Deal?” Junsu lalu menjabat tangan Sandeul.
Jam masih menunjukkan pukul 9 malam. Masih ada tiga jam sampai Santa datang masuk dari cerobong asapa rumah mereka. Sandeul dan Junsu mencoba menahan kantuk mereka dengan membaca buku dan tidak butuh waktu lama untuk mereka tertidur.(membaca buku? Oh come on~su-ie deulie, itu malah membuatmu semakin ngantuk. Aish XDXD)
DENG DENG DANG!!
Jam dinding tua yang ada di ruang keluarga berdentang lagi dan sekarang sudah menunjukkan dini hari.
“Uh-ah HYUNG!!”seru Sandeul yang tak sengaja bangun.
“Ungh ada apa Deulie?”tanya Junsu yang masih mengantuk.
“Hyung! Sekarang sudah jam 12, aish!” Sandeul bergegas beranjak dari kasurnya dan mengambil mantel yang ia taruh di lengan kursi belajarnya.
Junsu pun langsung ikut bangun.”Jinja?!”katanya.
SREk SREK!
Suara-suara asing terdengar dari cerobong asap.”Hyung, kau dengar itu?” Junsu mengangguk. Bergegas mereka menuju ke bawah.
“Aish kenapa cerobong asap ini sempit sekali?”gerutu Baro, yang berusaha setengah mati menuruni cerobong asap.
“Jangan cerewet. Kalau kakek tidak kumat asam uratnya, aku nggak bakal mau menuruni cerobong asap ini sampai-sampai mengotori wajah tampanku.”kata Yoochun yang berada di atas Baro yang sama-sama berusaha menuruni cerobong asap.
“Akh hyung!”seru Baro ketika boots Yoochun menapaki wajahnya.”Sssh diamlah Baro!”
Dengan usaha yang mati-matian akhirnya mereka berhasil menuruni cerobong asap itu.”Bukannya lebih mudah masuk lewat pintu saja?”tanya Baro sambil membersihkan abu yang mengotori mantel leopardnya.”Kau pikir kita siapa? Pengantar pizza? Aish!”jawab Yoochun membenarkan tatanan rambutnya.
“Kalian santa?”tanya Junsu dan Sandeul yang sudah duduk manis di depan perapian sambil menatap dua mahluk asing yang tiba-tiba muncul dari perapian mereka.
“Eh?” Baro dan Yoochun melonjak kaget.”Hyung, k-kita ketahuan.”bisik Baro.
Tiba-tiba suasana hening hingga...
“Hey kid, kalian belum tidur?”tanya Yoochun ke kedua mahluk yang sedang menatapnya. Mereka menggelengkan kepala.”Kami sedang menunggu Santa. Apa kalian Santa?”tanya Sandeul.
“Uhm, mian, tapi kami bukan Santa. Kami hanya-.”
“Hanya pembantu Santa.”tambah Baro. Mendengar jawaban Baro, ekspresi muka Junsu dan Sandeul langsung berubah menjadi sedih.”Hey hey, kenapa kalian jadi sedih?”tanya Baro yang kelimpungan melihat air mata mulai jatuh di pipi Sandeul dan Junsu.
“K-kami c-cuma hiks..ingin m-minta sa-satu permintaan hiks...”kata Junsu.
“Mianhe kid, kami tidak bisa mengabulkan permintaan. Kami hanya datang membawakan hadiah, just that.”kata Baro. Ia mengeluarkan beberapa kotak hadiah dari kantong kulitnya.
“Uhm sebentar Baro, sepertinya kita bisa mengabulkan permintaan mereka.”celetuk Yoochun tiba-tiba.
“Eh?”
“Kemari.” Yoochun menarik Baro dan membisikkan sesuatu. Lalu, mereka berbalik badan.
“Kami akan mengabulkan hanya satu permintaan saja. Bagaimana?” Junsu dan Sandeul mengangguk.
“Jadi apa permintaan kalian?”tanya Baro.
“Umm bisa kau pertemukan appa dengan umma lagi?”tanya Sandeul dengan matanya yang berbinar-binar.
“Maaf, tapi kami tidak bisa mempertemukan orang yang sudah meninggal. Mungkin ada cara lain. Bagaimana hyung?”tanya Baro. Yoochun berpikir sejenak.
“Bagaimana kalau kita memberi ummamu bintang surga?”usul Yoochun.
“Apa itu?”tanya Junsu.
“Semacam alat komunikasi ke surga, jika ini dipakai ke manusia bisa berkomunikasi dengan orang yang ada di surga lewat mimpi. Bagaimana? Apa ini cukup mengabulkan permintaan kalian?” Terlihat dengan sempurna senyum Sandeul dan Junsu.”Gomawo Santa.” Junsu dan Sandeul memeluk dua pengganti Santa itu.(Tahulah mana yang dipeluk Junsu atau yang dipeluk Sandeul XDXD)
Yoochun merogoh sakunya. Dari dalam sakunya ia mengeluarkan sebuah bintang kecil-sekecil koin- lalu memberikannya ke Junsu.”Taruh ini di dahi ummamu.”perintah Yoochun.
Segera Junsu menuju ke kamar ummanya. Pelan-pelan ia meletakkan bintang itu di dahi Yuri. Segera ia kembali ke bawah.”Sudah.”katanya sambil tersenyum.
“Nah sekarang waktunya balas budi.” Yoochun menyeringai.
“Bwo?!” Junsu dan Sandeul kaget.
“Kami Cuma pengganti Santa, kalian tahu ‘kan?”kata Baro.
“A-araso, tapi kami harus balas bud dengan apa?”tanya Junsu. Sandeul bersembunyi di belakang tubuh Junsu karena takut.
Yoochun mendekati Junsu. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.”Kau pernah ciuman?”
Bola matanya hampir saja keluar karena kaget.”Sepertinya belum.” Kembali Yoochun menyeringai. Segera Yoochun memeluk Junsu dan menempatkan sebuah ciuman di bibir Junsu. Pertama memang sebuah ciuman kecil tapi yang kedua dan selanjutnya perlahan ciumannya mereka makinmenjadi-jadi. Di lain pihak Baro juga ikutan menggoda Sandeul yang agak ketakutan.
“Sandeul, nama yang bagus. Kau tahu Santa yang asli hanya memberimu mainan dan bla bla bla. Tapi natal kali ini kau akan mendapat sesuatu yang lebih dari sebuah hadiah natal dari Santa.”katanya yang semakin lama semakin mendekat ke Sandeul.
“A-apa itu?”tanya Sandeul gemetar. Dengan cepat Baro mencium Sandeul.”Ini.” Baro tersenyum dan YA Baro berhasil membuat wajah Sandeul memerah.
DENG DENG DANG!
Jam dinding berbunyi lagi. Tapi jarum jamnya masih menunjukkan pukul 12 tepat. Aneh. Itulah keajaiban Natal.
“Hyung.”panggil Baro mengingatkan Yoochun yang sibuk menciumi Junsu.
“Sepertinya kami harus pergi sekarang.” Cup! Yoochun mencium Junsu untuk terakhir kalinya.”Sampai bertemu lagi duckbutt, Merry Christmas!”
“Deullie, aku harus pergi sekarang.” Baro tak rela melepaskan pelukannya.”Ohya, Tahun Baru! Tunggu aku! Aku pasti akan kembali! Muach! Merry Christmas Deullie!”
Yoochun dan Baro pun meninggalkan kedua remaja yang sudah mereka renggut keperawanan bibirnya.
ESOK HARINYA...
“Junsu! Sandeul!”panggil Yuri membangunkan kedua anaknya.”Ne~umma!”jawab keduanya.
“Cepat bangun! Kita harus segera pergi ke gereja!” Lalu Yuri meninggalkan kedua anaknya yang masih terkantuk-kantuk.
“Ungh, kenapa umma begitu ceria hari ini?”tanya Sandeul.
“Entahlah.”jawab Junsu. Lalu, mereka berdua turun ke bawah dan menemukan Yuri sedang membuat sarapan sambil menggumamkan beberapa lagu natal.
“Sudah cuci muka?”tanya Yuri sambil meletakan pancake ke piring. Junsu dan Sandeul mengangguk.
Lalu mereka bertiga mulai sarapan, tapi tiba-tiba Junsu bertanya.”Umma?”
“Ne?”
“Kau terlihat senang sekali, memang ada apa?”tanya Junsu sambil memasukkan potongan pancek ke dalam mulutnya.
“Hmmm, tidak akan umma beritahu. Hadiah natal dari Santa tahun ini sunggu menakjubkan, bukan?” Sandeul dan Junsu saling bertatapan.
“Aish cepat selesaikan sarapan kalian, kita harus bergegas ke gereja.”perintah umma.”Oh dan...apa yang kalian pakai di jari kalian?”
Sandeul dan Junsu melihat jari mereka bertengger cincin berlian yang cantik.”Hyung?”
“Sepertinya kemarin itu bukan mimpi.”gumam Junsu.
MALAM TAHUN BARU
Sudah jadi tradisi di kota kecil kami ketika Tahun Baru para penduduk berkumpul di pusat kota dan merayakan Tahun Baru bersama-sama. Lalu dipuncak acara ketika countdown selesai semuanya ikut menari seperti tidak ada hari esok.
“Kurang berapa menit?”tanya Junsu yang sedang sibuk meminum capucinnonya.
“Jam 11.45.”jawab Sandeul.
“Bagaimana kalau kita ke danau? Dari sana kita bisa melihat kembang api lebih jelas.”usul Junsu. Tapi Sandeul tidak setuju dengan rencana Junsu.”Lebih baik kita menunggu countdown di alun-alun kota.”
“Huft, di sana pasti ramai. Kita pergi ke danau saja.”kata junsu tidak mau kalah.
“Anio hyung, bukankah kalau di danau malah lebih ramai. Karena banyak orang yang bermain ice skating?” Sandeul pun ikut- ikutan tidak mau kalah.
DUK DUK!
“Kalian ini apa tidak ada hari libur untuk berdebat?”gerutu Yuri.”Sudah sana pergi ke tempat yang kalian suka sendiri.”
“Lalu umma?”tanya keduanya.
“Umma mau ke bar SMTOWN.”jawab Yuri yang sibuk membenarkan dandanannya.
“Ngapain?”
“Cari appa baru untuk kalian. Dah~” Yuri berlalu sambil mengerlingkan matanya.
“Aish tante-tante zaman sekarang.”gumam Junsu. Lalu ia menatap adiknya.”Huh! Aku akan ke danau sendirian dan menemukan kekasih di sana.”
“Ya sudah sana, aku akan mendapatkan pacar lebih cepat darimu hyung.”
Lalu keduanya pun pergi berlawanan arah.
@DANAU
“Aish benar kata Sandeul di sini ramai sekali!”gumam Junsu. Ia bermain skating sendirian di danau yang penuh dengan orang hingga membuatnya tak merasakan feel bermain skating.
“Kurang satu menit.” Ia menatap jam tangannya.”Ah~sebaiknya aku ke Deulie. Aku takut ia kegencet orang-orang di sana.”
Ketika Junsu hendak berputar balik, seorang menabraknya dan membuatnya kehilangan kesimbangan.”Oh tidak. Aku jatuh. JATUH!”
Junsu menunggu tubuhnya jatuh tapi tak kunjung jatuh juga.
“Kau tidak apa-apa?” Seorang pria tampan menahan tubuh Junsu yang hampir jatuh. Junsu menatap terpesona pria itu.”Halo~?”panggil pria itu.
“A-eh oh i-i-ya tidak apa-apa. Terimakasih.”
“Lain kali hati-hati.” Junsu pun beranjak dari pria itu dan segera pergi ke Sandeul. Tapi ketika ia hendak meluncur ketepian. Ia melihat pria itu yang masih menatapnya. Sepertinya ia mengenal pria itu, tapi entah ia tidak ingat di mana.
Perlahan pria itu meluncur mendekati Junsu dn langsung menciumnya.”Kau sudah ingat?”
“SANTA!!”seru Junsu. Ia langsung memeluk pria itu yang tidak lain dan tidak bukan YOOCHUN!!
“Hey, kau mau hadiah tahun barumu?”tanya Yoochun. Junsu mengangguk.
Suara countdown sudah di mulai. Bersamaan dengan countdown Yoochun mencium Junsu. Tepat di detik pergantian tahun mereka berciuman.
“I love you, Santa.”kata Junsu.
“Panggil aku Yoo.Chun.”
“Yoochun. Yoochun. Chunnie-ah, saranghae!! <3<3”
“Nado saranghae, Su.”
@ALUN-ALUN KOTA
“Hiks hiks, hyung~”isak Sandeul yang terjebak di kerumunan orang-orang yang tengah mabuk di dekat pohon cemara besar yang sengaja di letakkan di alun-alun kota.
“Hyung~”isaknya. Ketika sedang berusaha mencari jalan keluar, tiba-tiba seorang menarik tangannya. Otomatis ia mengikuti tarikan itu. Tak lama ia pun keluar dengan napas terengah-engah.
“Kau ini! Berani sekali datang kemari sendirian. AISH JINJA!”bentak seorang bocah ke Sandeul. Sandeul menatap bocah itu.”S-santa?”gumam Sandeul.
“Sudah ingat?”tanya bocah itu.
“SANTA!” Langsung saja Sandeul memeluk bocah itu.
“Hey namaku Ba.Ro.”
“Baro-ah!”seru Sandeul kegirangan.
“H-hey aku tidak bisa bernapas!”
“M-mian.” Sandeul melepaskan pelukannya.
“Hey? Tatap aku!”pinta Baro. Tapi Sandeul terlalu malu menatap Baro. Baro pun mengangkat wajah Sandeul lalu menciumnya. Mereka berciuman tepat dipergantian tahun.
“Happy New Year, My Christmas.”kata Baro.
“Happy New Year too, My Santa.”balas Sandeul. Mereka pun berciuman lagi.
“I love u!”kata mereka bersamaan.
A/N : YAY! MERRY CHRISTMAS!! ANOTHER FANFIC YOOSU & BADEUL! HOPE YOU LIKE IT! COMMENT PLEASE!!
All Kpop Fanfiction
Sabtu, 24 Desember 2011
Jumat, 23 Desember 2011
FF Cupid ~ Sist, Ur Teacher is HOT(YunJae) Part 3
Author : Choi Yong-Kyung a.k.a Mbeck~
Genre : Romance, Yaoi, NC-*tergantung mood
Pemain: Yunho, Jaejoong, Authorny(hehe), Key, etc
Genre : Romance, Yaoi, NC-*tergantung mood
Pemain: Yunho, Jaejoong, Authorny(hehe), Key, etc
Yong-Kyung POV
“Pagi Kibum-shii.”sapaku kepada salah satu bodyguard appaku yang datang menjemput.”Mobilnya sudah siap, nona.”kata Kibum. Melihatku masih mengantuk Kibum menggendongku ala bridalstyle. Tinggi badannya hampir sama denganku-pendek dan kurus- tapi tenaganya melebihi kakakku. Kibum merebahkanku di kursi mobil bersebelahan dengan Minho dan Siwon yang tangan dan kaki terikat PLUS mulut mereka yang disumpal.
“Pagi oppa.” Aku menyapa dengan kesadaranku yang masih setengah.”Mmmphh mmph!!”jawab Minho dan Siwon sambil mencoba menendangku dengan kedua kaki mereka yang terikat.
“Kita sudah sampai.”kata Kibum.
Aku merenggangkan tubuhku dan merapatkan mantel tidurku yang Kibum pakaikan tadi. Aku keluar dari mobil. Sekarang kami bertiga berada di lapangan udara pribadi milik keluarga Choi.”Kyung baby.”sapa seorang pria berjalan menghampiriku.
“Appa!”balasku. Appa melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke pundakku sambil bekata,”Kenapa kau masih memakai piyama? Ini sudah pertengahan musim gugur.”
“Jeongmal mianhe, Jiyong-shii. Ini salah saya.” Kibum membungkukkan badannya 90⁰ di depanku dan appa. Dasar orang satu ini, pikirku.
“Aish, kau ini! Cepat tegakkan badanmu dan segera seret anak-anakku yang manis masuk ke pesawat. Semuanya sudah menunggu.” Appaku memerintahkan Kibum dan segera Kibum menyeret kedua oppaku yang masih terikat.
“Apa keluarga Kim sudah datang?”tanyaku sembari appa merangkulku masuk ke dalam pesawat.”Mereka sudah datang semua, tinggal Yunho saja yang belum datang. Sepertinya dia akan menyusul kita semua di bandara sana.
Kami berdua masuk. Kulihat Junsu oppa dan Yoochun oppa sedang tidur di kursi paling dengan sambil saling menggenggam tangan sati sama lain. Tak heran kalau mereka tidur di dalam pesawat karena sekarang masih jam 3 pagi. Di belakang kursi mereka duduk Jaejoong oppa dengan-. Anak kecil? Anak siapa nih?, pikirku. Entah anak siapa, Jaejoong oppa duduk dengan dua anak kecil yang ada di samping kanan dan kirinya. Dua bocah itu tidur sambil berbantalkan lengan Jaejoong dan sepertinya-MEREKA KEMBAR! CAKEP PULA! XD
“Yah Kyung-ah!” Aku menengok ke asal suara itu. Oh ternyata Key. Ia duduk di kursi paling belakang sambil memegang i-Padnya.
“Sedang apa?”tanyaku sambil meletakkan pantatku di kursi sebelah Key.”Biasa, baca FF. Wait! Apa-apaan nih?! Piyama?”kata Key dengan nada sarkastis.
“Wae? Aku tidak sempat ganti baju, ok?”jawabku dengan muka masam.
“By the way Kyung, appamu itu yang mana sih? G-Dragon atau TOP? Yah, jujur saja kau tidak pernah mengatakan nama appamu DAN kau tidak pernah cerita kalau appaMU itu ARTIS! Aish!” Key mencubit pipiku dengan kesal.
Aku memukul tangannya, berharap ia segera melepaskan cubitan mautnya.“Aw aw, Key! Sakit!” Key pun melepaskan cubitannya.
“Appaku itu yang itu.” Aku menunjuk pria kecil imut yang wajahnya sekitar 20an berjalan ke arah kami.”Hey anak-anak, sebaiknya kalian tidur dulu. Perjalanan kali ini sepertinya akan memakan waktu yang agak lama.” Appa mencium keningku sambil memakaikan selimut.
Key berbisik padaku,”Itu APPAMU?”
Aku mengangguk sambil merapatkan selimut hingga menutupi tubuhku.”Selamat malam Key.”
“Y-yah! Malah tidur lagi! Aish!”gerutu Key tapi akhirnya ia tidur juga.
No POV
“Yeobo~” Jiyong menggoyang-goyangkan tubuh Senghyun yang sedang terlelap.
“Ngh, wae Jiyoungie?”tanya Seunghyun yang baru saja membuka matanya dan langsung menatap Jiyong.
“Sebentar lagi kita sampai, tolong kau bangunkan anak-anak.”kata Jiyong dengan suara parau.
“Kau tidak enak badan yeobo?” Seunghyun khawatir. Jiyong mengangguk. Ia mencium kening Jiyoung dan mulai membangunkan penumpang pesawat yang lain.
“Kyung?” Seunghyun mengbangunkan Yong-kyung.”Ne ahjussi?” Yong-Kyung mengusap-usap matanya.
“Get up sweetie, kita hampir sampai. Bangunkan teman-temanmu, aku akan melihat kedua kakakmu sebentar.” Yong-kyung mengangguk.
Lalu, Seunghyun menuju ke kabin penumpang paling belakang. DAN dia menemukan dua bocah badung sedang tidur terlelap dengan tangan dan kaki yang terikat.”Kibum, Shindong, bangunkan mereka lalu lepaskan ikatannya.” Dua bodyguard itu membungkuk sebentar lalu bergegas membangunkan Siwon dan Minho.
Yong-kyung menggoyang-goyangkan badan Key.”Key, bangun!”katanya. Beberapakali Yong-kung mencoba membangunkannya Key tetap tidak bangun. Karena kesal seketika muncul ide licik yang terlintas di otaknya. Yong-kyung menutup hidung dan mulut Key, beberapa detik ia menunggu dan...
“Y-YAH, WTF!” Akhirnya Key bangun dan Yong-kyung hanya tertawa.”Bantu aku bangunkan hyungmu. Sebentar lagi kita sampai.”kata Yong-kyung.
“Hyung, bangun.”kata Key membangunkan Junsu. Tapi yah 11:12 dengan Key, Junsu susah dibangunkan. Bukannya Junsu yang bangun, Yoochun yang tidur di sebelah Junsu yang bangun.”Biar aku yang membangunkannya. Key pun meninggalkan urusan membangunkan si ‘Sexy Duckbutt’ Junsu ke Yoochun.
“Su, babe, wakie wakie.” Junsu hanya bergerak sedikit lalu tidur lagi. Yoochun menyeringai. Ia membiarkan tangannya bergeriliya di pantat Junsu, lalu meremasnya. Reflek Junsu bangun dan menampar Yoochun.
PLAK!!
“Aw!”rintih Yoochun.
“Aw!”rintih Yoochun.
“Pervert.”gumam Junsu, lalu tidur lagi. “Kau tidak apa-apa Yoochun oppa?”tanya Yong-kyung yang hendak membangunkan Jaejoong.”Sudah biasa.”jawab Yoochun sambil mengelus-elus pipinya yang memar merah.
“Sebaiknya kau membangunkannya dengan cara yang lebih baik, oppa.”kata Yong-kyung memperingatkan Yoochun.
“Oppa, Jae oppa.”panggil Yong-kyung membangunkan Jaejoong.
“Oh pagi Kyungie.”kata Jaejoong.
“Pagi oppa. Sebentar lagi kita sampai.”
“Jinja? Ukh baiklah, aku akan bangunkan anak-anakku dulu.”kata Jaejoong. Ia pun membangunkan dua malaikat kecil yang tertidur di samping kanan dan kirinya.
“Kwangmin, Youngmin, bangun kid!”
“Ungh~ngantuk umma.” Ihh imut banget sih! Ah~surga du-UMMA! Nggak salah dengar ‘kan, mereka panggil Jaejoong oppa ‘UMMA’! What the?!, pikir Yong-kyung.
“Umma?”gumam Yong-kyung. Jaejoong menatap Yong-kyung yang membeku terdiam. “Siapa mereka Jae oppa?”
“Anaknya Jae hyung.”celetuk Key dari belakang.
"BWO?!"
Selasa, 29 November 2011
FF Cupid ~ Sist, Ur Teacher is HOT(YunJae) Part 2
From me 2 u, mian>.< baru bisa update skarank!! Terlalu banyak urusan di kampus sampe gag da waktu buat update readers. Tolong jangan tabok authornya ^^. Nah buat chappie 2 nie author kyung mau kasih beberapa adegan yg ehem -.- hehehehehehehehehehehe….
Pairing : Yunjae and many more
Genre : romance, comendy, ETC
JAEJOONG POV
“Kyung lama sekali!” Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 10.35. Tak lama terdengar bel rumahku berbunyi. Kim Junsu, adikku, membukakan pintunya.”Hyung, muridmu datang.”seru Junsu.
“Ne, sebentar.”jawabku. Aku berlari menuju pintu utama rumahku. Kulihat sosok muridku itu dan sosok pria yang tak kuinginkan ada di sini hari ini di rumahku. DAMN! Kenapa dia datang?, kutukku dalam hati.
“Annyeong oppa.”
“Annyeong Jae.”
Sapa mereka besamaan.”Annyeong Kyung!” Aku menjawab sapaan Kyung dengan senyum paling indah yang kumiliki tapi ketika melihat pria itu senyumku langsung hilang. Sadar aku tidak senang dengan kehadirannya, ia tiba-tiba menyodorkan buket bunga mawar merah kepadaku. Tapi aku tak menghiraukannya dan langsung menarik tubuh kecil Kyung ke dalam rumahku. Kulihat Junsu mengambil buket bungan itu dan meletakannya di vas kaca.
YUNHO POV
“Annyeong Jae.” Kulihat ia tersenyum pada Kyung tapi kenapa dia tidak tersenyum padaku?
“Jae, ini…” Belum sempat aku memberikan buket bunga ini kepadanya, dia malah menarik Kyung masuk ke dalam.
“Jangan diambil hati, hyungku memang seperti itu. JUAL MAHAL, kau tahu ‘kan?” Pria yang membukakan pintu untuk kami itu berkata dengan nada sedikit menggoda.
“Sini biar aku masukan ke vas bunganya, kau masuk saja. Jangan sungkan.”tambahnya.
Jual mahal? Tunggu sampai kau jatuh hati padaku Jae, kataku dalam hati.
KEY POV
RIINGG RIING
“Aish, alarm bodoh!” Aku berkata dengan kesal.”Yah Key, cepat bangun!”perintah Junsu, kakakku. Ia menarik paksa selimutku. Tidak biasanya aku bangun sesiang ini, ini gara-gara tadi malam aku chatting dengan temanku sampai larut.
“Ne Hyung.” Dengan langkah agak malas aku turun ke bawah menuju dapur.”Kau sudah bangun Key?”tanya Jaejoong hyung ketika melihatku.
“Ne, sedang masak apa hyung?” Aku bertanya sembari mengambil air di kulkas lalu kuminum.”Spaghetti tuna.”jawabnya. Aku mendekati hyungku yang sedang sibuk memasak.”Hmm,” Aku menghirup saus yang sedang dibuatnya.”Tambah sedikit keju pasti lebih enak.” Jaejoong tersenyum.”Genius.”katanya sambil mengambil keju mozarella di laci.
“Nggak biasanya makan siang spaghetti?”tanyaku.
“Salah satu muridku minta diajarkan memasak daging, karena dia hanya bisa membuat masakan vegetarian saja.” Jaejoong hyung tidak melepaskan pandangannya dari penggorengan.”Lalu mana dia?” Mataku menyapu setiap sudut ruangan mencari sosok yang sedang kami bicarakan.
“Yang itu?” Aku menunjuk sosok tinggi pria tampan yang duduk manis di meja makan. “Aish bukan.”jawab Jaejoong dengan kesal ketika melihat sosok yang sedang aku tunjuk.
“Lalu siapa dia?” Aku masih penasaran dengan sosok pria asing ini.”Abaikan!”kata Jaejoong hyung.
“Kenalkan Jung Yunho, CALON PACAR JAEJOONG.”kata pria itu dengan menekankan 3 kata terakhir yang membuat rahangku turun.
“YAH! Are you crazy?!”teriak Jaejoong hyung kesal sambil menunjuk-nunjuk Yunho hyung dengan pisau dapur. Hembth kadang-kadang bisa berbahaya jika membuat Jaejoong hyung kesal saat di dapur, bisa-bisa ‘harta’ satu-satunya kita dipotong habis olehnya.
“Jaejoong oppa, apakah sausnya sudah selesai?” Tiba-tiba muncul sesosok cewek mungil masuk ke dapur.
“Sebentar lagi, Kyung tolong kau siapkan piringnya.” Segera cewek itu mengambil piring yang ada di laci, tapi sepertinya dia kesusahan untuk mengambilnya.
“Biar kuambilkan.”kataku reflek membantunya.
“Jadi ini muridmu hyung?”tanyaku sembari membantu cewek ini membawa piring ke meja makan. Kulihat hyungku mengangguk.
“Siapa namamu?”tanyaku.
“Kyung, Choi Yong-Kyung.”jawabnya.
“Aigoo, jangan bilang kau Princess1313 itu?”kataku dengan penuh ekpresi.
“Huh? Kau tahu?” Dia mengerjapkan matanya.
“Ini aku Diva_Key.”
“OMO. KEY!”serunya kegirangan. Kami berpelukan, lompat dan berseru bersamaan.”Yah Yah kid! Kalian bisa diam tidak? Aku sedang menyelesaikan level terakhir gameku.”gerutu Junsu Hyung yang sedang sibuk dengan XBOXnya.
“Kyung! Tolong bantu aku.”seru Jaejoong hyung.
“Ne~oppa!” Kyung langsung beranjak ke arah dapur dan membantu Jaejoong hyung.
JUNSU POV
“Chun~” Aku merajuk sambil menatap HPku yang sedari tadi membisu. Berharap ada pesan atau telepon masuk dari Yoochun.
Seseorang tiba-tiba memukul pantatku.”Junsu-ah, palli, makan siang sudah siap.”kata Jaejoong hyung.
“Ne hyung.”jawabku dengan malas. Melihatku sedang tidak bergairah, Jaejoong merangkul pundakku.”Kau kenapa?” Aku hanya menggelengkan kepalaku.”Yoochun?”kata Jaejoong hyung membuatku menarik napas dalam-dalam.
“Tch, laki-laki itu lagi. Kenapa kamu nggak putus saja sih sama dia?” Jaejoong memanas-manasi hatiku.
“ANDWE!”jawabku reflek.Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Aku segera beranjak untuk membuka pintu.”Ne?” Kulihat sosok yang kurindukan daritadi.”Yoochun-ah!”seruku kegirangan dan langsung memeluk sosok tinggi gagah itu.
“Ugh, waeyo Su?”tanyanya.
“Aish, kenapa kau tidak menelpon dulu kalau mau datang?”kataku merajuk sambil memukul gemas pundaknya.
“Mian Su, aku ada pekerjaan tadi dan langsung buru-buru ke sini.” Yoochun menjawab sambil membelai pipiku. Aku memanyunkan bibirku.”Tahu begini aku memakai baju yang lebih bagus.”
Yoochun memelukku sebentar lalu menatapku sambil berkata,”Aku suka kau memakai baju ini karena aku bisa melihat duckbuttmu lebih jelas.”katanya,tersenyum mesum.
“Yah!”kataku memukul pundak Yoochun.
“Hyung! Palli ireona! Makanan sudah siap!”teriak Key dari arah ruang makan.
“Ne!”jawabku.”Chun, kau belum makan bukan?”tanyaku padaYoochun. Ia menggelengkan kepalanya.”Ya sudah kau makan di sini saja, mumpung Jaejoong hyung masak banyak dengan muridnya.” Kulihat ia tersenyum mesum lagi,”Aigoo, Su sayang aku bukan lapar karena makanan tapi aku lapar karenamu.”
“Yah! Kalau mau mesum cari tempat yang lebih sepi dan tertutup! Atau aku upload foto kalian di internet.” Ancam Key yang tiba-tiba nongol. Sekarang aku bisa merasakan mukaku memerah.”Ara, ara.”kata Yoochun. Setelah Key pergi Yoochun tiba-tiba mencium bibirku. Sentuhan pertama memang manis dan lembut tapi lama-kelamaan menjadi penuh gejolak dan liar.”Mmmph…Chui…ah…”desahku yang kehabisan napas.
CUP!
“Ini belum berakhir Su sayang.”katanya sambil mengakhiri ciumannya.
NO POV
“Yah yah, pelan-pelan makannya.”kata Jaejoong yang melihat Key dan Kyung yang sedang makan spaghetti dengan sangat lahap.”Kau lagi, apa lihat-lihat? Cepat makan!”serunya, karena merasa risih Yunho manatapnya sepanjang hari ini seperti om-om mesum.
“Chun~geli….hahahahahahaha” Junsu sedang sibuk dengan Yoochun yang sedaritadi menggodanya terus.”Kalian juga! Kalau mau bermesraan di kamar sana! Aish!”seru Jaejoog lagi.
“Ne umma!”jawab Yunho, Kyung, Key, Junsu dan Yoochun bersamaan.”YAH!” Kali ini Jaejoong berteriak. Tapi 5 orang itu hanya bisa tertawa melihat Jaejoong yang kesal.
“Oppa!” Tiba-tiba Kyung memanggil Jaejoong yang sedang bergumam sendiri karena kesal.”Ng?”
“Gomawo~hari ini aku sudah diajari memasak olehmu.”kata Kyung berterimakasih.
“Umm Kyung bukannya kau pintar masak juga?”tanya Jaejoong.
“Anio oppa, aku tidak semahir yang kau kira. Aku hanya bisa masak makanan vegetarian saja”jawab Kyung, merendah.
“Bwo? Vegetarian?”kata Junsu terkaget-kaget. Kyung hanya mengangguk saja.”Umma Kyung seorang model. Karena di rumahnya tidak ada seorang pembantu dan dia satu-satunya anak perempuan maka Kyunglah yang mengatur semua makanan di rumahnya dan Kyung itu vegetarian sejak umurnya 8 tahun.” Key menjelaskan detailnya tanpa mengacuhkan kegiatan makannya.
“Lalu appa?”celetuk Junsu.”Hyung…”kata Key dengan ekspresi “Jangan tanyakan itu” tapi Kyung tersenyum dan menjawab.”Appa dan umma sudah bercerai.”
“Owh mian..”kata Jaejoong merasa bersalah.
“Kenchana oppa, aku dan appa masih menjalin hubungan dengan baik kok.”tambahnya.
Setelah selesai makan bersama, mereka menghabiskan waktu di ruang keluarga. Jaejoong sedang sibuk menghindar dari Yunho yang sedang gencar-gencar melacarkan serangan mautnya untuk mendapatkan Jaejoong, Yoochun dan Junsu asyik bermain soccer game di XBOX Junsu sedangkan Key dan Kyung dipojokkan sedang membicarakan sesuatu.
SOMEONE POV
“Yeobo, bagaimana kalau kita mengajak anak-anak berlibur bersama kita?”tanyaku berinisiatif.
“Terserah kau yeobo asal anak-anak senang dan kau pun senang.”jawab kekasihku sembari mencium keningku.”Tapi apakah Sooyoung akan mengijinkan?”
Aku tersenyum.”Selalu ada cara membawa anak-anak tanpa sepengetahuan Sooyoung. Yang pasti aku kangen sekali dengan Minho, Siwon, Yunho dan yang pasti Kyung.”
“Hmm i follow your plan as long as we are together.”katanya.
A/N: MIAN!!!!! >.< g da adegan NC ny, cz author laghi sibuk kuliah. Mohon bersabar untuk adegan NCny. satu laghi AUTHOR GAG BUTUH SILENT READER ^^ Comment Comment PLEASE~
Pairing : Yunjae and many more
Genre : romance, comendy, ETC
JAEJOONG POV
“Kyung lama sekali!” Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 10.35. Tak lama terdengar bel rumahku berbunyi. Kim Junsu, adikku, membukakan pintunya.”Hyung, muridmu datang.”seru Junsu.
“Ne, sebentar.”jawabku. Aku berlari menuju pintu utama rumahku. Kulihat sosok muridku itu dan sosok pria yang tak kuinginkan ada di sini hari ini di rumahku. DAMN! Kenapa dia datang?, kutukku dalam hati.
“Annyeong oppa.”
“Annyeong Jae.”
Sapa mereka besamaan.”Annyeong Kyung!” Aku menjawab sapaan Kyung dengan senyum paling indah yang kumiliki tapi ketika melihat pria itu senyumku langsung hilang. Sadar aku tidak senang dengan kehadirannya, ia tiba-tiba menyodorkan buket bunga mawar merah kepadaku. Tapi aku tak menghiraukannya dan langsung menarik tubuh kecil Kyung ke dalam rumahku. Kulihat Junsu mengambil buket bungan itu dan meletakannya di vas kaca.
YUNHO POV
“Annyeong Jae.” Kulihat ia tersenyum pada Kyung tapi kenapa dia tidak tersenyum padaku?
“Jae, ini…” Belum sempat aku memberikan buket bunga ini kepadanya, dia malah menarik Kyung masuk ke dalam.
“Jangan diambil hati, hyungku memang seperti itu. JUAL MAHAL, kau tahu ‘kan?” Pria yang membukakan pintu untuk kami itu berkata dengan nada sedikit menggoda.
“Sini biar aku masukan ke vas bunganya, kau masuk saja. Jangan sungkan.”tambahnya.
Jual mahal? Tunggu sampai kau jatuh hati padaku Jae, kataku dalam hati.
KEY POV
RIINGG RIING
“Aish, alarm bodoh!” Aku berkata dengan kesal.”Yah Key, cepat bangun!”perintah Junsu, kakakku. Ia menarik paksa selimutku. Tidak biasanya aku bangun sesiang ini, ini gara-gara tadi malam aku chatting dengan temanku sampai larut.
“Ne Hyung.” Dengan langkah agak malas aku turun ke bawah menuju dapur.”Kau sudah bangun Key?”tanya Jaejoong hyung ketika melihatku.
“Ne, sedang masak apa hyung?” Aku bertanya sembari mengambil air di kulkas lalu kuminum.”Spaghetti tuna.”jawabnya. Aku mendekati hyungku yang sedang sibuk memasak.”Hmm,” Aku menghirup saus yang sedang dibuatnya.”Tambah sedikit keju pasti lebih enak.” Jaejoong tersenyum.”Genius.”katanya sambil mengambil keju mozarella di laci.
“Nggak biasanya makan siang spaghetti?”tanyaku.
“Salah satu muridku minta diajarkan memasak daging, karena dia hanya bisa membuat masakan vegetarian saja.” Jaejoong hyung tidak melepaskan pandangannya dari penggorengan.”Lalu mana dia?” Mataku menyapu setiap sudut ruangan mencari sosok yang sedang kami bicarakan.
“Yang itu?” Aku menunjuk sosok tinggi pria tampan yang duduk manis di meja makan. “Aish bukan.”jawab Jaejoong dengan kesal ketika melihat sosok yang sedang aku tunjuk.
“Lalu siapa dia?” Aku masih penasaran dengan sosok pria asing ini.”Abaikan!”kata Jaejoong hyung.
“Kenalkan Jung Yunho, CALON PACAR JAEJOONG.”kata pria itu dengan menekankan 3 kata terakhir yang membuat rahangku turun.
“YAH! Are you crazy?!”teriak Jaejoong hyung kesal sambil menunjuk-nunjuk Yunho hyung dengan pisau dapur. Hembth kadang-kadang bisa berbahaya jika membuat Jaejoong hyung kesal saat di dapur, bisa-bisa ‘harta’ satu-satunya kita dipotong habis olehnya.
“Jaejoong oppa, apakah sausnya sudah selesai?” Tiba-tiba muncul sesosok cewek mungil masuk ke dapur.
“Sebentar lagi, Kyung tolong kau siapkan piringnya.” Segera cewek itu mengambil piring yang ada di laci, tapi sepertinya dia kesusahan untuk mengambilnya.
“Biar kuambilkan.”kataku reflek membantunya.
“Jadi ini muridmu hyung?”tanyaku sembari membantu cewek ini membawa piring ke meja makan. Kulihat hyungku mengangguk.
“Siapa namamu?”tanyaku.
“Kyung, Choi Yong-Kyung.”jawabnya.
“Aigoo, jangan bilang kau Princess1313 itu?”kataku dengan penuh ekpresi.
“Huh? Kau tahu?” Dia mengerjapkan matanya.
“Ini aku Diva_Key.”
“OMO. KEY!”serunya kegirangan. Kami berpelukan, lompat dan berseru bersamaan.”Yah Yah kid! Kalian bisa diam tidak? Aku sedang menyelesaikan level terakhir gameku.”gerutu Junsu Hyung yang sedang sibuk dengan XBOXnya.
“Kyung! Tolong bantu aku.”seru Jaejoong hyung.
“Ne~oppa!” Kyung langsung beranjak ke arah dapur dan membantu Jaejoong hyung.
JUNSU POV
“Chun~” Aku merajuk sambil menatap HPku yang sedari tadi membisu. Berharap ada pesan atau telepon masuk dari Yoochun.
Seseorang tiba-tiba memukul pantatku.”Junsu-ah, palli, makan siang sudah siap.”kata Jaejoong hyung.
“Ne hyung.”jawabku dengan malas. Melihatku sedang tidak bergairah, Jaejoong merangkul pundakku.”Kau kenapa?” Aku hanya menggelengkan kepalaku.”Yoochun?”kata Jaejoong hyung membuatku menarik napas dalam-dalam.
“Tch, laki-laki itu lagi. Kenapa kamu nggak putus saja sih sama dia?” Jaejoong memanas-manasi hatiku.
“ANDWE!”jawabku reflek.Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Aku segera beranjak untuk membuka pintu.”Ne?” Kulihat sosok yang kurindukan daritadi.”Yoochun-ah!”seruku kegirangan dan langsung memeluk sosok tinggi gagah itu.
“Ugh, waeyo Su?”tanyanya.
“Aish, kenapa kau tidak menelpon dulu kalau mau datang?”kataku merajuk sambil memukul gemas pundaknya.
“Mian Su, aku ada pekerjaan tadi dan langsung buru-buru ke sini.” Yoochun menjawab sambil membelai pipiku. Aku memanyunkan bibirku.”Tahu begini aku memakai baju yang lebih bagus.”
Yoochun memelukku sebentar lalu menatapku sambil berkata,”Aku suka kau memakai baju ini karena aku bisa melihat duckbuttmu lebih jelas.”katanya,tersenyum mesum.
“Yah!”kataku memukul pundak Yoochun.
“Hyung! Palli ireona! Makanan sudah siap!”teriak Key dari arah ruang makan.
“Ne!”jawabku.”Chun, kau belum makan bukan?”tanyaku padaYoochun. Ia menggelengkan kepalanya.”Ya sudah kau makan di sini saja, mumpung Jaejoong hyung masak banyak dengan muridnya.” Kulihat ia tersenyum mesum lagi,”Aigoo, Su sayang aku bukan lapar karena makanan tapi aku lapar karenamu.”
“Yah! Kalau mau mesum cari tempat yang lebih sepi dan tertutup! Atau aku upload foto kalian di internet.” Ancam Key yang tiba-tiba nongol. Sekarang aku bisa merasakan mukaku memerah.”Ara, ara.”kata Yoochun. Setelah Key pergi Yoochun tiba-tiba mencium bibirku. Sentuhan pertama memang manis dan lembut tapi lama-kelamaan menjadi penuh gejolak dan liar.”Mmmph…Chui…ah…”desahku yang kehabisan napas.
CUP!
“Ini belum berakhir Su sayang.”katanya sambil mengakhiri ciumannya.
NO POV
“Yah yah, pelan-pelan makannya.”kata Jaejoong yang melihat Key dan Kyung yang sedang makan spaghetti dengan sangat lahap.”Kau lagi, apa lihat-lihat? Cepat makan!”serunya, karena merasa risih Yunho manatapnya sepanjang hari ini seperti om-om mesum.
“Chun~geli….hahahahahahaha” Junsu sedang sibuk dengan Yoochun yang sedaritadi menggodanya terus.”Kalian juga! Kalau mau bermesraan di kamar sana! Aish!”seru Jaejoog lagi.
“Ne umma!”jawab Yunho, Kyung, Key, Junsu dan Yoochun bersamaan.”YAH!” Kali ini Jaejoong berteriak. Tapi 5 orang itu hanya bisa tertawa melihat Jaejoong yang kesal.
“Oppa!” Tiba-tiba Kyung memanggil Jaejoong yang sedang bergumam sendiri karena kesal.”Ng?”
“Gomawo~hari ini aku sudah diajari memasak olehmu.”kata Kyung berterimakasih.
“Umm Kyung bukannya kau pintar masak juga?”tanya Jaejoong.
“Anio oppa, aku tidak semahir yang kau kira. Aku hanya bisa masak makanan vegetarian saja”jawab Kyung, merendah.
“Bwo? Vegetarian?”kata Junsu terkaget-kaget. Kyung hanya mengangguk saja.”Umma Kyung seorang model. Karena di rumahnya tidak ada seorang pembantu dan dia satu-satunya anak perempuan maka Kyunglah yang mengatur semua makanan di rumahnya dan Kyung itu vegetarian sejak umurnya 8 tahun.” Key menjelaskan detailnya tanpa mengacuhkan kegiatan makannya.
“Lalu appa?”celetuk Junsu.”Hyung…”kata Key dengan ekspresi “Jangan tanyakan itu” tapi Kyung tersenyum dan menjawab.”Appa dan umma sudah bercerai.”
“Owh mian..”kata Jaejoong merasa bersalah.
“Kenchana oppa, aku dan appa masih menjalin hubungan dengan baik kok.”tambahnya.
Setelah selesai makan bersama, mereka menghabiskan waktu di ruang keluarga. Jaejoong sedang sibuk menghindar dari Yunho yang sedang gencar-gencar melacarkan serangan mautnya untuk mendapatkan Jaejoong, Yoochun dan Junsu asyik bermain soccer game di XBOX Junsu sedangkan Key dan Kyung dipojokkan sedang membicarakan sesuatu.
SOMEONE POV
“Yeobo, bagaimana kalau kita mengajak anak-anak berlibur bersama kita?”tanyaku berinisiatif.
“Terserah kau yeobo asal anak-anak senang dan kau pun senang.”jawab kekasihku sembari mencium keningku.”Tapi apakah Sooyoung akan mengijinkan?”
Aku tersenyum.”Selalu ada cara membawa anak-anak tanpa sepengetahuan Sooyoung. Yang pasti aku kangen sekali dengan Minho, Siwon, Yunho dan yang pasti Kyung.”
“Hmm i follow your plan as long as we are together.”katanya.
A/N: MIAN!!!!! >.< g da adegan NC ny, cz author laghi sibuk kuliah. Mohon bersabar untuk adegan NCny. satu laghi AUTHOR GAG BUTUH SILENT READER ^^ Comment Comment PLEASE~
FF Cupid ~ Sist, Ur Teacher is HOT(YunJae) Part 1
Author : Choi Yong-Kyung a.k.a Mbeck~
Genre : Romance, Yaoi, NC-*tergantung mood
Pemain: Yunho, Jaejoong, Authorny(hehe), Key, etc
Jaejoong POV
"Baik anak-anak pelajaran hari ini selesai, jangan lupa PR kalian halaman 13 dan karangan kalian. Selesai liburan harus sudah terkumpul di meja pak guru."
"Aah~ seonsaeng-nim~."rengek para muridku.
"Jangan mengeluh!"tak lama bel sekolah pun berbunyi. satu persatu murid berjalan keluar kelas, kulihat masih ada 1 muridku yang masih duduk di kursi. YongKyung, anak yang pendiam dari keluarga Choi yang terkenal itu.aku memanggilnya,"Kyung". tak ada respon darinya, kali ini memanggilnya dengan suara akan keras"Kyung? Choi Yong-kyung"
"Ah..a..ne seonsaeng-nim?"
"Kamu tidak pulang?"tanyaku.
"Eh? memangnya sudah waktunya pulang ya?""Kyung, jangan bilang kamu melamun lagi saat pelajaranku?"tanyaku, sambil mendekati bangkunya yang masih tergelatak buku fisika, pelajaran sebelum pelajaranku.
ia menunduk."Mian, seonsaeng-nim."
"Ya ampun yongkyung ini sudah yang ketiga kalinya, apa ada sesuatu yang mengusik pikiranmu?"ia mengangguk lalu menatapku."Aku bingung seonsaeng-nim."
"Bingung kenapa?""Bingung mau masak apa malam ini."katanya, sambil mendengus pelan.
aku hanya menggeleng-geleng ternyata dia menngacuhkanku selama 2 jam hanya untuk memikirkan menu makan malam saja. ya ampun anak ini, pikirannya seperti ahjumma saja.
aku cubit pipinya."Yah kau mengacuhkanku untuk sesuatu yang sepele seperti itu? berani sekali kau."
"Ah ah ampun seonsaeng-nim, aduh aduh."rintihnya kesakitan sambil mengelus-elus pipinya.
"ayo cepat pulang, ini kan hari terakhir sekolah kalau tidak cepat-cepat pulang bisa-bisa kau malah terkunci di sini selama liburan." aku pun beranjak hendak kembali ke ruang guru lalu pulang.
"Ne seonsaeng-nim...jamkkan man-yo seonsaeng-nim!"panggilnya menghampiriku.
"Ada apa lagi?"
"kudengar seonsaeng-nim pintar memasak."katanya."Terus?
"Hemm kalau tidak keberatan boleh tidak aku belajar memasak denganmu seonsaeng-nim? pliss"
"Baiklah tapi dengan syarat!"
"Syarat apa seonsaeng-nim?"
"Pertama setiap aku ajari memasak kau harus mentraktirku 3 kue muffin yang ada di dekat ***(mian, author gtw daerah d korsel), kedua kau harus mendapat nilai sempurna dalam mengerjakan PR yang kuberikan tadi."
"PR? PR yang mana seonsaeng-nim?"
aku menggeleng-gelengkan kepalaku."Kyung, kau ini benar-benar deh. kerjakan halaman 13 dan buatlah karangan selama liburan."
"Seperti anak SD saja membuat karangan."katanya meremeh.
"Lihat saja nanti berapa nilai yang bisa kau dapat dalam pelajaranku."
"Araso araso seonsaeng-nim."
"Sebaiknya kau segera pulang. Oya sebelum aku lupa, berapa nomormu? biar nanti aku hubungi kapan kita bisa mulai latihan." lalu ia memberikan nomornya kepadaku.
KRIING KRIING
"Yoboseyo? ah ne oppa mian, aku akan segera turun."
"Siapa?"tanyaku.
"Sepupuku, sepertinya aku harus bergegas. Gomawo seonsaeng-nim."katanya sambil berlalu.
"Dasar bocah"gumamku.
Yunho POV
"Aish lama sekali!"gerutuku.
"Mian oppa~aku tadi ada urusan sedikit dengan seonsaeng-nim ku."
"Urusan? Biar kutebak, nilaimu turun ya?"
"Anio, hanya hal pribadi saja kok."
"HAL PRIBADI?!!"
"Oppa~jangan berpikiran buruk deh~. Sudahlah ayo kita segera pulang, aku tak mau diomeli umma lagi karena telat masak makan malam."
"Araso, mampir ke supermarket dulu nih?"
"Yup, aku mau beli sawi, kubis, cabai, dan....."
"Oh tidak, jangan bilang kalau kau mau masak cah sayur lagi?"
"Eh memang kenapa?"
"Aku bosan. Aku ingin makan daging~"
"Kau tahu sendiri oppa di keluarga Choi smua ny vegetarian, lagipula app hanya mengajariku memasak sayuran saja. Bersabarlah beberapa hari saja dan aku akan membuatkan khusus makanan kesukaanmu."
"Jinja? Hmmm~aku tidak sabar menunggunya."
@supermarket
"Oppa jangan masukan brg" yg tidak perlu, aku tidak bawa uang lebih nih."gerutu Kyung yang mengembalikan 1 krat bir yang tadi kuambil.
"Ayolah Kyung cuma bir saja toh tidak akan membuatmu miskin, plis~"
"Ani oppa, pasti nanti oppa mengajak minho oppa dan siwon oppa minum-minum juga dan membuatku membersihkan semua hasil pesta gila kalian. ani ani."katanya sambil berjalan menuju kasir.
"Ck pelit sekali, 3 bir saja dan kami tidak akan mabuk. ayolah~"aku mulai menunjukkan 'puppy-eyes'-ku.
hati Kyung pun luluh, lalu aku pun mengambil 3 kaleng bir kesukaanku. tapi tiba-tiba sebuah tangan hendak mengambil kaleng bir terakhirku itu."Maaf saya duluan."kata si pemilik tangan itu. Kutatap pemilik tangan itu yang sedang berdiri di samping. Mata kami saling bertatapan. Seakan rohku terhisap oleh matanya yang lebih indah dari permata mana pun.
"Oh seonsaeng-nim"panggil Kyung tiba-tiba. Ia menghampiri kami."Lho Kyung kau belum pulang?"tanya orang itu. Oh suaranya tak kalah merdu.
"Aku sedang berbelanja makan malam dengan sepupuku. Kau sendiri seonsaeng-nim?"tanya kyung. Oh ternyata ini gurunya, hmm she's hot!.(Ya iyalah appa, secara Jaema gythu)
"Ah perkenalkan nama saya Jung Yunho, sepupunya Yongkyung."ktaku mengulurkan tanganku yang lalu disambut olehnya.
"Jaejoong. Kim Jaejoong. Guru Bahasa Yongkyung.". Sip tangannya mulus, guci porselein di rumah KALAH.
Aku tidak langsung melepas tangannya yang muus itu."Hmm maaf bisa lepaskan tangan saya?"katanya sambil tersenyum kecut.(Aduh Jaema jual mahal nih)
"Beritahu nomormu baru aku lepaskan. Yeoja cantik sepertimu mana bisa kulewatkan"godaku yang mengelus-elus punggung tangannya.
Jaejoong berjalan mendekatiku. Wajah kami kini hanya sekitar 2cm saja. Agresif juga cewek ini, g sabar aku mencium bibir cherrynya itu.
DUK!
"Maaf ya, gw namja. Sialan lo!"katanya setelah melukai Juniorku yang kusayang.(Woah jaema sadis)
"Aish!"rintih sambil memegangi juniorku.
"Sampai bertemu besog Kyung."kata Jaejoong berpamitan."Oya aku harap yang tadi tidak sampai membuatmu impotensi."tambahnya.
Dengan menahan sedikit rasa sakit aku dan Kyung pun pulang.
Yongkyung POV
"Yoboseyo?"
"Kyung, besog datanglah ke rumahku jam 10 di XXX blok s-15(hhehhehhe numpang pamer rmh ny author)"
"Oh Baiklah seonsaeng-nim."
"Jangan panggil aku seonsaeng-nim kalo di luar sekolah kesannya tua sekali aku. Panggil oppa saja."
"ne seon....eh maksudku oppa hehehe."
"Siapa itu Kyung?"tanya Yunho oppa yang tiba-tiba muncul.
"Jaejoong oppa."jawabku, langsung saja secepat kiat Yunho oppa menyambar hp yg ada ditanganku.
"Annyeong jae?"sapa Yunho oppa, tapi sepertinya jae oppa langsung menutup line teleponnya begitu mendengar suara Yunho oppa."Jae? Jae? Boo~Jae~"panggil yunho oppa tapi tak ada panggilan.
"Kyung apa yg tadi dia katakan padamu?"tanya Yunho oppa sambil menyerahkan hpku ke tanganku lagi.
"Aku disuruh ke rumahnya besok jam 10."jawabku.
Yunho oppa menepuk punggungku sambil tersenyum."Ayo aku antar kau besok,ok?"belum sempat aku meng-iya-kan Yunho oppa sudah keluar dari kamarku dengan senyum-senyum tidak jelas. aku yang melihat kelakuan oppaku hanya bisa menghela napas sambil menggeleng-geleng.
Genre : Romance, Yaoi, NC-*tergantung mood
Pemain: Yunho, Jaejoong, Authorny(hehe), Key, etc
Jaejoong POV
"Baik anak-anak pelajaran hari ini selesai, jangan lupa PR kalian halaman 13 dan karangan kalian. Selesai liburan harus sudah terkumpul di meja pak guru."
"Aah~ seonsaeng-nim~."rengek para muridku.
"Jangan mengeluh!"tak lama bel sekolah pun berbunyi. satu persatu murid berjalan keluar kelas, kulihat masih ada 1 muridku yang masih duduk di kursi. YongKyung, anak yang pendiam dari keluarga Choi yang terkenal itu.aku memanggilnya,"Kyung". tak ada respon darinya, kali ini memanggilnya dengan suara akan keras"Kyung? Choi Yong-kyung"
"Ah..a..ne seonsaeng-nim?"
"Kamu tidak pulang?"tanyaku.
"Eh? memangnya sudah waktunya pulang ya?""Kyung, jangan bilang kamu melamun lagi saat pelajaranku?"tanyaku, sambil mendekati bangkunya yang masih tergelatak buku fisika, pelajaran sebelum pelajaranku.
ia menunduk."Mian, seonsaeng-nim."
"Ya ampun yongkyung ini sudah yang ketiga kalinya, apa ada sesuatu yang mengusik pikiranmu?"ia mengangguk lalu menatapku."Aku bingung seonsaeng-nim."
"Bingung kenapa?""Bingung mau masak apa malam ini."katanya, sambil mendengus pelan.
aku hanya menggeleng-geleng ternyata dia menngacuhkanku selama 2 jam hanya untuk memikirkan menu makan malam saja. ya ampun anak ini, pikirannya seperti ahjumma saja.
aku cubit pipinya."Yah kau mengacuhkanku untuk sesuatu yang sepele seperti itu? berani sekali kau."
"Ah ah ampun seonsaeng-nim, aduh aduh."rintihnya kesakitan sambil mengelus-elus pipinya.
"ayo cepat pulang, ini kan hari terakhir sekolah kalau tidak cepat-cepat pulang bisa-bisa kau malah terkunci di sini selama liburan." aku pun beranjak hendak kembali ke ruang guru lalu pulang.
"Ne seonsaeng-nim...jamkkan man-yo seonsaeng-nim!"panggilnya menghampiriku.
"Ada apa lagi?"
"kudengar seonsaeng-nim pintar memasak."katanya."Terus?
"Hemm kalau tidak keberatan boleh tidak aku belajar memasak denganmu seonsaeng-nim? pliss"
"Baiklah tapi dengan syarat!"
"Syarat apa seonsaeng-nim?"
"Pertama setiap aku ajari memasak kau harus mentraktirku 3 kue muffin yang ada di dekat ***(mian, author gtw daerah d korsel), kedua kau harus mendapat nilai sempurna dalam mengerjakan PR yang kuberikan tadi."
"PR? PR yang mana seonsaeng-nim?"
aku menggeleng-gelengkan kepalaku."Kyung, kau ini benar-benar deh. kerjakan halaman 13 dan buatlah karangan selama liburan."
"Seperti anak SD saja membuat karangan."katanya meremeh.
"Lihat saja nanti berapa nilai yang bisa kau dapat dalam pelajaranku."
"Araso araso seonsaeng-nim."
"Sebaiknya kau segera pulang. Oya sebelum aku lupa, berapa nomormu? biar nanti aku hubungi kapan kita bisa mulai latihan." lalu ia memberikan nomornya kepadaku.
KRIING KRIING
"Yoboseyo? ah ne oppa mian, aku akan segera turun."
"Siapa?"tanyaku.
"Sepupuku, sepertinya aku harus bergegas. Gomawo seonsaeng-nim."katanya sambil berlalu.
"Dasar bocah"gumamku.
Yunho POV
"Aish lama sekali!"gerutuku.
"Mian oppa~aku tadi ada urusan sedikit dengan seonsaeng-nim ku."
"Urusan? Biar kutebak, nilaimu turun ya?"
"Anio, hanya hal pribadi saja kok."
"HAL PRIBADI?!!"
"Oppa~jangan berpikiran buruk deh~. Sudahlah ayo kita segera pulang, aku tak mau diomeli umma lagi karena telat masak makan malam."
"Araso, mampir ke supermarket dulu nih?"
"Yup, aku mau beli sawi, kubis, cabai, dan....."
"Oh tidak, jangan bilang kalau kau mau masak cah sayur lagi?"
"Eh memang kenapa?"
"Aku bosan. Aku ingin makan daging~"
"Kau tahu sendiri oppa di keluarga Choi smua ny vegetarian, lagipula app hanya mengajariku memasak sayuran saja. Bersabarlah beberapa hari saja dan aku akan membuatkan khusus makanan kesukaanmu."
"Jinja? Hmmm~aku tidak sabar menunggunya."
@supermarket
"Oppa jangan masukan brg" yg tidak perlu, aku tidak bawa uang lebih nih."gerutu Kyung yang mengembalikan 1 krat bir yang tadi kuambil.
"Ayolah Kyung cuma bir saja toh tidak akan membuatmu miskin, plis~"
"Ani oppa, pasti nanti oppa mengajak minho oppa dan siwon oppa minum-minum juga dan membuatku membersihkan semua hasil pesta gila kalian. ani ani."katanya sambil berjalan menuju kasir.
"Ck pelit sekali, 3 bir saja dan kami tidak akan mabuk. ayolah~"aku mulai menunjukkan 'puppy-eyes'-ku.
hati Kyung pun luluh, lalu aku pun mengambil 3 kaleng bir kesukaanku. tapi tiba-tiba sebuah tangan hendak mengambil kaleng bir terakhirku itu."Maaf saya duluan."kata si pemilik tangan itu. Kutatap pemilik tangan itu yang sedang berdiri di samping. Mata kami saling bertatapan. Seakan rohku terhisap oleh matanya yang lebih indah dari permata mana pun.
"Oh seonsaeng-nim"panggil Kyung tiba-tiba. Ia menghampiri kami."Lho Kyung kau belum pulang?"tanya orang itu. Oh suaranya tak kalah merdu.
"Aku sedang berbelanja makan malam dengan sepupuku. Kau sendiri seonsaeng-nim?"tanya kyung. Oh ternyata ini gurunya, hmm she's hot!.(Ya iyalah appa, secara Jaema gythu)
"Ah perkenalkan nama saya Jung Yunho, sepupunya Yongkyung."ktaku mengulurkan tanganku yang lalu disambut olehnya.
"Jaejoong. Kim Jaejoong. Guru Bahasa Yongkyung.". Sip tangannya mulus, guci porselein di rumah KALAH.
Aku tidak langsung melepas tangannya yang muus itu."Hmm maaf bisa lepaskan tangan saya?"katanya sambil tersenyum kecut.(Aduh Jaema jual mahal nih)
"Beritahu nomormu baru aku lepaskan. Yeoja cantik sepertimu mana bisa kulewatkan"godaku yang mengelus-elus punggung tangannya.
Jaejoong berjalan mendekatiku. Wajah kami kini hanya sekitar 2cm saja. Agresif juga cewek ini, g sabar aku mencium bibir cherrynya itu.
DUK!
"Maaf ya, gw namja. Sialan lo!"katanya setelah melukai Juniorku yang kusayang.(Woah jaema sadis)
"Aish!"rintih sambil memegangi juniorku.
"Sampai bertemu besog Kyung."kata Jaejoong berpamitan."Oya aku harap yang tadi tidak sampai membuatmu impotensi."tambahnya.
Dengan menahan sedikit rasa sakit aku dan Kyung pun pulang.
Yongkyung POV
"Yoboseyo?"
"Kyung, besog datanglah ke rumahku jam 10 di XXX blok s-15(hhehhehhe numpang pamer rmh ny author)"
"Oh Baiklah seonsaeng-nim."
"Jangan panggil aku seonsaeng-nim kalo di luar sekolah kesannya tua sekali aku. Panggil oppa saja."
"ne seon....eh maksudku oppa hehehe."
"Siapa itu Kyung?"tanya Yunho oppa yang tiba-tiba muncul.
"Jaejoong oppa."jawabku, langsung saja secepat kiat Yunho oppa menyambar hp yg ada ditanganku.
"Annyeong jae?"sapa Yunho oppa, tapi sepertinya jae oppa langsung menutup line teleponnya begitu mendengar suara Yunho oppa."Jae? Jae? Boo~Jae~"panggil yunho oppa tapi tak ada panggilan.
"Kyung apa yg tadi dia katakan padamu?"tanya Yunho oppa sambil menyerahkan hpku ke tanganku lagi.
"Aku disuruh ke rumahnya besok jam 10."jawabku.
Yunho oppa menepuk punggungku sambil tersenyum."Ayo aku antar kau besok,ok?"belum sempat aku meng-iya-kan Yunho oppa sudah keluar dari kamarku dengan senyum-senyum tidak jelas. aku yang melihat kelakuan oppaku hanya bisa menghela napas sambil menggeleng-geleng.
We Got Married, ‘B’! [OnewxSungjong] Part 2
nah akhir ny bisa update jugha, kkekkkekke ^^. Nah mari Qta lanjutkan FF OnewxSungjong yang emang pairing ini masih jarang ditemui di FF. So, Check it out!
“Annyeong~”. Sunjong menyapa para kru, ia membungkukkan badannya dalam-dalam.
“Kalian sudah datang rupanya, mari-mari kita meeting dulu.”. PD acara WGM mengantar Sunjong dan manajernya duduk di kursi kayu yang mengitari meja persegi.
“Nah Sunjong mohon bantuannya hari ini, kau sudah tahu ‘kan tentang acara kami?”tanya PD.
“Ne~, aku penggemar reality show kalian!”. Sunjong menjawab dengan antusias.
“Jinja? Ah siapa diantara couple yang ada yang kau sukai?”
“Adam couple! Gain nuna dan Jokwon hyung sangat romantis! Aku ingin seperti mereka.”
“Ah! Araso araso, nah sebentar lagi calon istri atau mungkin calon suamimu akan datang.”. PD hyung melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul 10 pagi.
“Ne~”. Tunggu, apa aku tidak salah dengar?
“Su…su..suami?”
PD hyung menoleh kea rah Sunjong yang matanya melebar 2 kalilipat.”Iya, dia salah satu anggota boyband. Kau tahu ‘kan?”. Sungjong menggeleng.
“Eh? Manajermu tidak memberitahu?”. Sunjong menggeleng lagi.
“Hyung~?”. Manajer Sunjong mendesah.
“Mianhe Sunjong-ah aku sudah berusaha memberitahumu tapi tidak pernah berhasil. Kau selalu menghiraukanku.”
“Ah! Otokhe, otokhe?”. Sunjong berginjal-ginjal seperti anak kecil yang tida dibelikan mainan oleh orangtuannya.
“Kalian tidak bisa membatalkan perjanjiannya, aku sudah mengajukan jam tayangnya.”
“Terpaksa kau harus meakukannya Sunjong-ah, kumohon”
“Ah hyung! Padahal seminggu ini aku berharap nuna-nuna SNSD yang jadi pasanganku!”
“Mungkin ini lebih baik dari SNSD, cobalah dulu Sunjong-ah”. Manajer Sunjong memohon dengan nada agak sedikit memaksa.
“Araso, araso, tapi kau harus mentraktirku makan eskrim setelah syuting ini.”. Manajernya mengangguk.
PD hyung tersenyum.”Kita mulai!”
“WOAH Hyung!”. Sunjong bangkit dari duduknya, kaget. Hyung-hyungnya dari Infinite tiba-tiba datang.
“Kenapa kalian di sini?”
“Yah, kau tidak senang kami kemari?”. Hoya menarik kursi, lalu ia rebahkan tubuhnya di kursi kayu itu.
“Anio.”
“Jadi, siapa yang jadi istrimu?” tanya leader Sunggyu.
“Entahlah hyung, PD hyung merahasiakannya padaku.”
“Dia juga tidak tahu kau yang akan jadi pasangannya, Sunjong-ah” seru PD Hyung dari tempat duduknya.
“Hwaiting!”seru anak-anak Infinite lainnya menyemangati Sunjong yang terlihat lesu.
“Ah bagaimana kalau kita kerjain dia sedikit? Bagaimana Sunjong?”. Dongwoo tersenyum. Terlihat jelas dari wajahnya dia punya rencana jahil seperti biasanya. Sunjong mengangguk. Lalu, mereka bertujuh mendekatkan diri, mendengar rencana Dongwoo. Yang lainnya tersenyum misterius mendengar rencana Dongwoo.
“Ah ada yang datang, palli palli, ke tempat kalian masing-masing.”perintah Dongwoo. Mereka cepat-cepat duduk di tempat masing-masing.
“Ah, annyeong.” sapa seseorang.
“Annyeong Onew hyung!”. Anak-anak Infinite membalas sapaan Onew dengan riang.
“Kau sedang ada apa di sini, hyung?”
“Syuting. Ini acara ‘We Got Married’, bukan?”. Anak-anak Infinite mengangguk.
“Ah aku tahu, mereka(Kru We Got Married) mengundang 2 pasangan sekaligus.”
Onew menggeleng.”Anio. Hanya aku.”
Sungyeol kebingungan.”Lalu, Sunjong?”
“Jadi, kau yang akan menjadi pasanganku?”. Onew menunjuk Sunjong.
“Yah, Giant! Kau menghancurkan rencana kita!”. L memukul Sungyeol.
“Aww, mian hyung.”
“Hahaha, tidak kusangka yang akan jadi istri/suamiku seimut ini.”
“PD hyung, apa maksudnya ini?”. Wohyun hyung bertanya pada PD yang duduk santai di kursi keramatnya.
“Ini request dari fangirl kalian, mianhe. Lakukan yang terbaik, ne?”
“Ne!”
“Ah aku tak habis pikir acara ‘We Got Married’ jadi begini. Kasihan Sunjong kita, kau berharap Yuri nuna dapatnya Onew oppa.”. Dongwoo mengelus-elus pundak Sunjong.
“Boleh aku duduk?”tanya Onew.
“Ah, sini sini!”. Leader Sunggyu menawari tempat duduknya yang kebetulan bersebelahan dengan Sunjong.
“Gomawo.”
“Kalau begini sudah dipastikan yang menempati posisi ‘Istri’ adalah Sunjong.”. Myungsoo menggoda Sunjong.
“Anio, anio, aku ingin jadi ‘suami’!”. Member Infinite yang lain tertawa melihat gelagat Sunjong yang sedang merajuk.
“Menyerahlah Sunjong, sudah dipastikan kau yang jadi istrinya.”. Dongwoo menambahi.
“Tapi Sunjong ‘kan tidak bisa memasak?”celetuk Sungyeol. Member yang lain mendesah.
“Aku bisa memasak sedikit. Mau coba?”. Sunjong mengangguk senang. Onew tersenyum.
“Ah aku hampir lupa. Ini.”. Onew menyerahkan sebuah kotak berwarna gelap berukuran sedang dihiasi pita biru dengan rapi.
“Apa ini?”. Sunjong membukanya. Ternyata isinya sepasang sepatu dance berwarna biru langit yang dihiasi garis-garis berwarna hitam dan putih.
“Key yang menyarankan aku memberikannya padamu. Katanya kau pintar dalam dance, jadi kau pasti membutuhkannya.”. Sunjong tiba-tiba memeluk Onew.
“Woah gomawo hyung! Ini sepatu yang sangat aku inginkan dari bulan lalu.”
“Aku senang kau suka hadiahnya.”. Onew tertawa.
“Ah gomawo hyung!”. Sunjong memeluk Onew dengan erat.
“Aww baru bertemu saja sudah berani skinship, kau agresif sekali Sunjong.”goda Wohyun. Sunjong melepaskan pelukannya lalu menunduk untuk menutupi wajahnya yang bersemu merah. Onew sendiri hanya tersenyum.
“Aku permisi ke belakang.”kata Sunjong. Sembari Sunjong ke belakang, 6 pasang mata sudah bersiap-siap menginterogasi Onew.
“Onew hyung, apa yang kau pikirkan tentang Sunjong?”tanya Wohyun memulai interogasi.
“Kupikir ia imut, aku suka gayanya menari.”. Anggota Infinite mengangguk dengan mulut berbentuk ‘o’.
“Apalagi ketika dia menari ‘Gee’, SNSD saja mengacungi jempol mereka untuknya.”tambah Onew.
Anak-anak Infinite saling menatap satu sama lain. Wohyun mendekatkan badannya dengan Onew dan mengatakan sesuatu.”Jangan sampai kau buat dia menangis hyung, kami dibelakangnya. Kau mengerti?”
Onew tersenyum. Ia menepuk dengan lembut bahu Wohyun dan menjawab,”Tenang saja, kalian bisa pegang kata-kataku.”
Tak lama Sungjong kembali.”Kalian sedang ngobrol apa?”
“Bukan apa-apa. Sepertinya kamu harus pergi sekarang.”kata Sunggyu.
“Kami pamit dulu. Kalian berdua bersantailah.”seru Dongwoo sambil terkekeh-kekeh. Sekarang tinggal pasangan baru yang duduk berhadapan. Lama suasana hening, membuat suasana semakin tidak enak.
Tiba-tiba seorang pelayan datang membawakan 2 cangkir kopi Mocca dan seporsi pancake Blueberry lalu yang terakhir surat tantangan untuk mereka.
“Bwoya?”. Sungjong mengerjapkan matanya setelah membaca kalimat terakhir. Onew menatap Sungjong yang salah tingkah sambil cengar-cengir. Sadar sedang diperhatikan Sungjong menangkap tatapan itu.
“Bwo?”tanyanya.
“Anio.”. Onew menggeleng.
“Jadi panggilan apa yang kau inginkan?”tanya Onew. Tetap menatap Sungjong. Sungjong mengangkat bahunya kemudian menggeleng.
“Bagaimana kalau ‘yeobo’ atau ‘babe’?”usul Onew. Langsung Sungjong menggeleng dengan cepat.
“Terlalu umum hyung~, kurang romantis!”kata Sungjong. Sadar dengan ucapannya membuat Sungjong langsung memerah. Melihat Sungjong yang malu-malu membuat Onew berpikiran untuk menggodanya.
“Jagiya?”. Sungjong langsung menoleh kea rah Onew. “Ne?”. Onew menyeringai. Muka Sungjong semakin memerah.
“Jagiya~”goda Onew. Tapi Sungjong tidak meresponnya. Berharap wajah yang bersemu merah tidak terlihat oleh orang lain terutama Onew.
“Jagiya~ayo kita segera ke gereja ***. Aku sudah tidak sabar segera menikahimu.”kata Onew membuat kru-kru wanita WGM hampir jatuh pingsan.
“N-ne..”. Sungjong segera mengikuti Onew. Sebagai gentleman Onew menggandeng tangan Sungjong.
Chapter 2
NO POV
~Seminggu kemudian~“Annyeong~”. Sunjong menyapa para kru, ia membungkukkan badannya dalam-dalam.
“Kalian sudah datang rupanya, mari-mari kita meeting dulu.”. PD acara WGM mengantar Sunjong dan manajernya duduk di kursi kayu yang mengitari meja persegi.
“Nah Sunjong mohon bantuannya hari ini, kau sudah tahu ‘kan tentang acara kami?”tanya PD.
“Ne~, aku penggemar reality show kalian!”. Sunjong menjawab dengan antusias.
“Jinja? Ah siapa diantara couple yang ada yang kau sukai?”
“Adam couple! Gain nuna dan Jokwon hyung sangat romantis! Aku ingin seperti mereka.”
“Ah! Araso araso, nah sebentar lagi calon istri atau mungkin calon suamimu akan datang.”. PD hyung melirik jam di tangannya yang menunjukkan pukul 10 pagi.
“Ne~”. Tunggu, apa aku tidak salah dengar?
“Su…su..suami?”
PD hyung menoleh kea rah Sunjong yang matanya melebar 2 kalilipat.”Iya, dia salah satu anggota boyband. Kau tahu ‘kan?”. Sungjong menggeleng.
“Eh? Manajermu tidak memberitahu?”. Sunjong menggeleng lagi.
“Hyung~?”. Manajer Sunjong mendesah.
“Mianhe Sunjong-ah aku sudah berusaha memberitahumu tapi tidak pernah berhasil. Kau selalu menghiraukanku.”
“Ah! Otokhe, otokhe?”. Sunjong berginjal-ginjal seperti anak kecil yang tida dibelikan mainan oleh orangtuannya.
“Kalian tidak bisa membatalkan perjanjiannya, aku sudah mengajukan jam tayangnya.”
“Terpaksa kau harus meakukannya Sunjong-ah, kumohon”
“Ah hyung! Padahal seminggu ini aku berharap nuna-nuna SNSD yang jadi pasanganku!”
“Mungkin ini lebih baik dari SNSD, cobalah dulu Sunjong-ah”. Manajer Sunjong memohon dengan nada agak sedikit memaksa.
“Araso, araso, tapi kau harus mentraktirku makan eskrim setelah syuting ini.”. Manajernya mengangguk.
PD hyung tersenyum.”Kita mulai!”
~11 am~
“Annyeong!”. Seorang tiba-tiba datang menghampiri Sunjong yang duduk sendiri menunggu ‘istri/suami virtual’-nya di taman sebuah coffee shop.“WOAH Hyung!”. Sunjong bangkit dari duduknya, kaget. Hyung-hyungnya dari Infinite tiba-tiba datang.
“Kenapa kalian di sini?”
“Yah, kau tidak senang kami kemari?”. Hoya menarik kursi, lalu ia rebahkan tubuhnya di kursi kayu itu.
“Anio.”
“Jadi, siapa yang jadi istrimu?” tanya leader Sunggyu.
“Entahlah hyung, PD hyung merahasiakannya padaku.”
“Dia juga tidak tahu kau yang akan jadi pasangannya, Sunjong-ah” seru PD Hyung dari tempat duduknya.
“Hwaiting!”seru anak-anak Infinite lainnya menyemangati Sunjong yang terlihat lesu.
“Ah bagaimana kalau kita kerjain dia sedikit? Bagaimana Sunjong?”. Dongwoo tersenyum. Terlihat jelas dari wajahnya dia punya rencana jahil seperti biasanya. Sunjong mengangguk. Lalu, mereka bertujuh mendekatkan diri, mendengar rencana Dongwoo. Yang lainnya tersenyum misterius mendengar rencana Dongwoo.
“Ah ada yang datang, palli palli, ke tempat kalian masing-masing.”perintah Dongwoo. Mereka cepat-cepat duduk di tempat masing-masing.
“Ah, annyeong.” sapa seseorang.
“Annyeong Onew hyung!”. Anak-anak Infinite membalas sapaan Onew dengan riang.
“Kau sedang ada apa di sini, hyung?”
“Syuting. Ini acara ‘We Got Married’, bukan?”. Anak-anak Infinite mengangguk.
“Ah aku tahu, mereka(Kru We Got Married) mengundang 2 pasangan sekaligus.”
Onew menggeleng.”Anio. Hanya aku.”
Sungyeol kebingungan.”Lalu, Sunjong?”
“Jadi, kau yang akan menjadi pasanganku?”. Onew menunjuk Sunjong.
“Yah, Giant! Kau menghancurkan rencana kita!”. L memukul Sungyeol.
“Aww, mian hyung.”
“Hahaha, tidak kusangka yang akan jadi istri/suamiku seimut ini.”
“PD hyung, apa maksudnya ini?”. Wohyun hyung bertanya pada PD yang duduk santai di kursi keramatnya.
“Ini request dari fangirl kalian, mianhe. Lakukan yang terbaik, ne?”
“Ne!”
“Ah aku tak habis pikir acara ‘We Got Married’ jadi begini. Kasihan Sunjong kita, kau berharap Yuri nuna dapatnya Onew oppa.”. Dongwoo mengelus-elus pundak Sunjong.
“Boleh aku duduk?”tanya Onew.
“Ah, sini sini!”. Leader Sunggyu menawari tempat duduknya yang kebetulan bersebelahan dengan Sunjong.
“Gomawo.”
“Kalau begini sudah dipastikan yang menempati posisi ‘Istri’ adalah Sunjong.”. Myungsoo menggoda Sunjong.
“Anio, anio, aku ingin jadi ‘suami’!”. Member Infinite yang lain tertawa melihat gelagat Sunjong yang sedang merajuk.
“Menyerahlah Sunjong, sudah dipastikan kau yang jadi istrinya.”. Dongwoo menambahi.
“Tapi Sunjong ‘kan tidak bisa memasak?”celetuk Sungyeol. Member yang lain mendesah.
“Aku bisa memasak sedikit. Mau coba?”. Sunjong mengangguk senang. Onew tersenyum.
“Ah aku hampir lupa. Ini.”. Onew menyerahkan sebuah kotak berwarna gelap berukuran sedang dihiasi pita biru dengan rapi.
“Apa ini?”. Sunjong membukanya. Ternyata isinya sepasang sepatu dance berwarna biru langit yang dihiasi garis-garis berwarna hitam dan putih.
“Key yang menyarankan aku memberikannya padamu. Katanya kau pintar dalam dance, jadi kau pasti membutuhkannya.”. Sunjong tiba-tiba memeluk Onew.
“Woah gomawo hyung! Ini sepatu yang sangat aku inginkan dari bulan lalu.”
“Aku senang kau suka hadiahnya.”. Onew tertawa.
“Ah gomawo hyung!”. Sunjong memeluk Onew dengan erat.
“Aww baru bertemu saja sudah berani skinship, kau agresif sekali Sunjong.”goda Wohyun. Sunjong melepaskan pelukannya lalu menunduk untuk menutupi wajahnya yang bersemu merah. Onew sendiri hanya tersenyum.
“Aku permisi ke belakang.”kata Sunjong. Sembari Sunjong ke belakang, 6 pasang mata sudah bersiap-siap menginterogasi Onew.
“Onew hyung, apa yang kau pikirkan tentang Sunjong?”tanya Wohyun memulai interogasi.
“Kupikir ia imut, aku suka gayanya menari.”. Anggota Infinite mengangguk dengan mulut berbentuk ‘o’.
“Apalagi ketika dia menari ‘Gee’, SNSD saja mengacungi jempol mereka untuknya.”tambah Onew.
Anak-anak Infinite saling menatap satu sama lain. Wohyun mendekatkan badannya dengan Onew dan mengatakan sesuatu.”Jangan sampai kau buat dia menangis hyung, kami dibelakangnya. Kau mengerti?”
Onew tersenyum. Ia menepuk dengan lembut bahu Wohyun dan menjawab,”Tenang saja, kalian bisa pegang kata-kataku.”
Tak lama Sungjong kembali.”Kalian sedang ngobrol apa?”
“Bukan apa-apa. Sepertinya kamu harus pergi sekarang.”kata Sunggyu.
“Kami pamit dulu. Kalian berdua bersantailah.”seru Dongwoo sambil terkekeh-kekeh. Sekarang tinggal pasangan baru yang duduk berhadapan. Lama suasana hening, membuat suasana semakin tidak enak.
Tiba-tiba seorang pelayan datang membawakan 2 cangkir kopi Mocca dan seporsi pancake Blueberry lalu yang terakhir surat tantangan untuk mereka.
Selamat untuk kalian,
Jangan senang dulu karena kalian belum resmi menjadi pasangan suami-istri. Untuk itu kalian harus pergi ke gereja *** untuk melaksanakan acara pernikahan kalian. Setelah itu kalian akan pergi ke rumah kalian di daerah ***.
Untuk pasangan baru,.Fighting! ^_^P.S : Sebelum itu kalian harus menentukan nama panggilan tersayang untuk pasangan kalian.
“Bwoya?”. Sungjong mengerjapkan matanya setelah membaca kalimat terakhir. Onew menatap Sungjong yang salah tingkah sambil cengar-cengir. Sadar sedang diperhatikan Sungjong menangkap tatapan itu.
“Bwo?”tanyanya.
“Anio.”. Onew menggeleng.
“Jadi panggilan apa yang kau inginkan?”tanya Onew. Tetap menatap Sungjong. Sungjong mengangkat bahunya kemudian menggeleng.
“Bagaimana kalau ‘yeobo’ atau ‘babe’?”usul Onew. Langsung Sungjong menggeleng dengan cepat.
“Terlalu umum hyung~, kurang romantis!”kata Sungjong. Sadar dengan ucapannya membuat Sungjong langsung memerah. Melihat Sungjong yang malu-malu membuat Onew berpikiran untuk menggodanya.
“Jagiya?”. Sungjong langsung menoleh kea rah Onew. “Ne?”. Onew menyeringai. Muka Sungjong semakin memerah.
“Jagiya~”goda Onew. Tapi Sungjong tidak meresponnya. Berharap wajah yang bersemu merah tidak terlihat oleh orang lain terutama Onew.
“Jagiya~ayo kita segera ke gereja ***. Aku sudah tidak sabar segera menikahimu.”kata Onew membuat kru-kru wanita WGM hampir jatuh pingsan.
“N-ne..”. Sungjong segera mengikuti Onew. Sebagai gentleman Onew menggandeng tangan Sungjong.
Senin, 28 November 2011
We Got Married ‘B’ ! (OnewxSunjong) Part 1
Chapter 1
Sunjong POV
“Sungjong-ah?”panggil hyung manajer.”Ah Hyung, ada apa?”
“Apa kau ingin menambah acara variety showmu? ”
“Boleh, kebetulan jadwal comeback kita sudah berakhir. Kapan dimulai hyung?”
“Minggu depan. Ah kalau begitu aku akan menelponnya.”. Hyung manajer mengambil telepon genggamnya dari saku jaket kulitnya. Lalu, ia berbicara dengan PD yang ia maksud.
“Hyung sepertinya aku harus pulang duluan.”. Hyung manajer mengangguk. Aku melambaikan tangan kepadanya sambil berlalu.
~Dorm Infinite~
“Aku pulang!”. Tak ada yang menjawab. Aku menelusuri lebih dalam ke dalam dorm. Semakin dalam semakin terdengar suara-suara aneh dari dalam kamar Myungsoo dan Sungyeol hyung.
“Hyung?”. Aku mencoba membuka pintu kamar mereka, tapi tidak bisa. Sepertinya dikunci dari dalam.
“Yah, L, lepaskan aku!”. Terdengar seperti Sungyeol hyung yang berteriak. Tak lama pintu terbuka.
“Woah Sunjong! Aku meridukanmu!”. Songyeol hyung langsung memeluk tubuhku.
“Akh, hyung ada apa?”katak sambil mencoba melepaskan pelukannya.
“L, mencoba memperkosaku lagi!”. Sungyeol hyung memeluk dengan sangat erat.
“Yah, Giant! Sunjong bisa mati kehabisan napas kalau kau peluk lebih lama lagi, lepaskan!”teriak Myungsoo hyung yang mencoba melespaskan pelukan Sungyeol hyung.
“Ah~aku tertolong hyung, terimakasih.”. Aku mengambil napas panjang.”Jadi apa benar yang dikatakan oleh Sungyeol hyung, hyung?”
“Tidak, tidak, aku hanya ingin beromantis ria dengan Sungyeol.”jawab Myungsoo hyung.
“Yah, apa maksudmu beromantis? Kau hampir mengikat tanganku di tempat tidur.”. Sungyeol hyung memukul pundak Myungsoo hyung. Walau sepertinya sakit, Myungsoo hyung tetap memeluk Sungyeol hyung.
Kalian bingung? Ah~pastinya, bagaimana aku ini! XD Sungyeol hyung dan Myungsoo hyung, mereka berpacaran. Aku dan anggota Infinite lainnya tahu hubungan mereka. Aku yang tahu pertamakali tentang perasaan L hyung terhadap Sungyeol hyung dan tidak pernah ada yang tahu itu. Hyung-hyungku lainnya baru tahu saat Myungsoo hyung mencoba mencium Sungyeol hyung saat akan tampil comeback pertamakalinya sekitar sebulan yang lalu. Awalnya Sungyeol hyung tidak menerima perasaan Myungsoo hyung tapi memang pada dasarnya sifat Myungsoo hyung yang ‘agresif’ terpaksa Sungyeol hyung menerima perasaannya. Ah daripada aku cerita panjang lebar yang tidak jelas lebih baik aku istirahat.
“Kau tidak makan dulu Sunjong-ah?”tanya Sungyeol hyung yang berusaha melepaskan diri dari ciuman maut Myungsoo hyung. Aku menggelengkan kepalaku, dan berlalu. Sepertinya Myungsoo hyung menyeret lagi Sungyeol hyung ke dalam kamar. Ah~sudahlah. Ngomong-ngomong aku ditawari variety show apa ya tadi? Ah, coba kutelepon hyung manajer.
“Ah, malam hyung, maaf mengganggu.”
“Ada apa, Sunjong?”
“Soal variety show tadi, apa namanya? Aku penasaran.”
“We Got Married, kau tidak berubah pikiran ‘kan Sunjong-ah?”
“Ah tidak, tidak hyung, aku malah senang. Aku tidak sabar menantikan siapa yang menjadi pasangan virtualku. Baiklah hyung, gomawo.”
“Ah Sun…”. Belum sempat mengatakan hal yang penting sambungan teleponnya sudah di tutup oleh Sunjong.
Sunjong POV
“Sungjong-ah?”panggil hyung manajer.”Ah Hyung, ada apa?”
“Apa kau ingin menambah acara variety showmu? ”
“Boleh, kebetulan jadwal comeback kita sudah berakhir. Kapan dimulai hyung?”
“Minggu depan. Ah kalau begitu aku akan menelponnya.”. Hyung manajer mengambil telepon genggamnya dari saku jaket kulitnya. Lalu, ia berbicara dengan PD yang ia maksud.
“Hyung sepertinya aku harus pulang duluan.”. Hyung manajer mengangguk. Aku melambaikan tangan kepadanya sambil berlalu.
~Dorm Infinite~
“Aku pulang!”. Tak ada yang menjawab. Aku menelusuri lebih dalam ke dalam dorm. Semakin dalam semakin terdengar suara-suara aneh dari dalam kamar Myungsoo dan Sungyeol hyung.
“Hyung?”. Aku mencoba membuka pintu kamar mereka, tapi tidak bisa. Sepertinya dikunci dari dalam.
“Yah, L, lepaskan aku!”. Terdengar seperti Sungyeol hyung yang berteriak. Tak lama pintu terbuka.
“Woah Sunjong! Aku meridukanmu!”. Songyeol hyung langsung memeluk tubuhku.
“Akh, hyung ada apa?”katak sambil mencoba melepaskan pelukannya.
“L, mencoba memperkosaku lagi!”. Sungyeol hyung memeluk dengan sangat erat.
“Yah, Giant! Sunjong bisa mati kehabisan napas kalau kau peluk lebih lama lagi, lepaskan!”teriak Myungsoo hyung yang mencoba melespaskan pelukan Sungyeol hyung.
“Ah~aku tertolong hyung, terimakasih.”. Aku mengambil napas panjang.”Jadi apa benar yang dikatakan oleh Sungyeol hyung, hyung?”
“Tidak, tidak, aku hanya ingin beromantis ria dengan Sungyeol.”jawab Myungsoo hyung.
“Yah, apa maksudmu beromantis? Kau hampir mengikat tanganku di tempat tidur.”. Sungyeol hyung memukul pundak Myungsoo hyung. Walau sepertinya sakit, Myungsoo hyung tetap memeluk Sungyeol hyung.
Kalian bingung? Ah~pastinya, bagaimana aku ini! XD Sungyeol hyung dan Myungsoo hyung, mereka berpacaran. Aku dan anggota Infinite lainnya tahu hubungan mereka. Aku yang tahu pertamakali tentang perasaan L hyung terhadap Sungyeol hyung dan tidak pernah ada yang tahu itu. Hyung-hyungku lainnya baru tahu saat Myungsoo hyung mencoba mencium Sungyeol hyung saat akan tampil comeback pertamakalinya sekitar sebulan yang lalu. Awalnya Sungyeol hyung tidak menerima perasaan Myungsoo hyung tapi memang pada dasarnya sifat Myungsoo hyung yang ‘agresif’ terpaksa Sungyeol hyung menerima perasaannya. Ah daripada aku cerita panjang lebar yang tidak jelas lebih baik aku istirahat.
“Kau tidak makan dulu Sunjong-ah?”tanya Sungyeol hyung yang berusaha melepaskan diri dari ciuman maut Myungsoo hyung. Aku menggelengkan kepalaku, dan berlalu. Sepertinya Myungsoo hyung menyeret lagi Sungyeol hyung ke dalam kamar. Ah~sudahlah. Ngomong-ngomong aku ditawari variety show apa ya tadi? Ah, coba kutelepon hyung manajer.
“Ah, malam hyung, maaf mengganggu.”
“Ada apa, Sunjong?”
“Soal variety show tadi, apa namanya? Aku penasaran.”
“We Got Married, kau tidak berubah pikiran ‘kan Sunjong-ah?”
“Ah tidak, tidak hyung, aku malah senang. Aku tidak sabar menantikan siapa yang menjadi pasangan virtualku. Baiklah hyung, gomawo.”
“Ah Sun…”. Belum sempat mengatakan hal yang penting sambungan teleponnya sudah di tutup oleh Sunjong.
Keep Your Head Down, Baby! Part 1
Miracle Center City, Januari 20XX….
Sudah 3 jam aku menunggu di sini, udara dingin yang menusuk takku hiraukan. Hanya untuk bertemu sang idolaku, Navi, penyanyi muda penuh bakat kebanggaan RĂªver Country. Sudah 2 tahun ini aku mengidolakannya sejak ia pertama kali debut. Awalnya aku tidak begitu terpesona olehnya, tapi karena kejadian tak yang sengaja pandanganku mulai berubah. Hari ini sudah berniat untuk mendapatkan tandatangannya dan menanyakan apa dia masih ingat kejadian waktu itu. Semoga dia bisa membalas perasaanku.
Buku harian sang Little Bee…
“Kyyaaaaa!!!! NAAAAVIIIIIII!!!!” seru sekumpulan orang yang histeris ketika sang Navi naik ke panggung dan menemui para penggemarnya. Navi menyapa para penggemarnya dan mengatakan beberapa embel-embel tentang acara tanda tangannya yang pertama ini. Lalu, antrian penggemar yang ingin meminta tandatangannya pun di mulai.
“Halo!” sapa Navi pada seorang penggemar.
“Ha…halo juga Na…Navi…” jawabnya.
“Bolehkah aku tandatangani CD yang kau bawa?”pinta Navi.
“Dengan se…senang ha..hati. Bisakah kau tu…tulis “Untuk Little Bee terkasih.” ?” pinta penggemarnya itu.
“Yah sesuai keinginanmu Little Bee.”jawab Navi dengan penuh senyum.”Here you want.”
“Te..terimakasih, Navi bolehkah aku bertanya?”
“Baiklah, tapi jangan lama-lama ya? Yang lainnya menunggu.”kata Navi sambil mengerlingkan matanya, keahliaanya sejak debut.
“Masih ingatkah kejadian 2 tahun lalu saat kau di toilet kau menyelamatkan seseorang di hari kau sedang mempromosikan album kedua?”
“Maaf aku tidak ingat. Tapi waktu itu kau pasti sangat manis.”kata Navi membelai lembut wajah penggemarnya. Tapi belum sempat penggemarnya itu bertanya lagi, para bodyguard sudah menyeret penggemarnya itu turun dari panggung sambil menyerukan nama NAVI.
Acara tandatangan Navi berlangsung kurang lebih 2,5 jam dan akan dilanjutkan selama 1 jam setelah jam makan siang.
“Ah capeknya~ pak manajer apa kau punya rokok?”tanya Navi.
“Punya, tapi sebaiknya kau jangan merokok dulu. Aku takut nanti suaramu berubah.”jawab manajernya, tegas.
“Ah payah. Aku ingin cepat-cepat selesai. Acara ini terlalu membosankan.”gerutu Navi.
“Oh ya bagaimana menurutmu tentang penggemarmu yang bernama…”pak manajer mencoba mengingat,”Ah Little bee itu?”
Navi memukul wastafel dengan kesal dan menggerutu,”Hanya manusia tak berguna dengan masa depan yang buruk. Aku sih nggak masalah dengan penggemar-penggemarku selama ini, tapi kali ini aku tidak begitu tertarik. Anak itu benar-benar tidak pernah berkaca di cermin mungkin. Sudah gendut seperti babi, laki-laki pula, ia sudah seperti penjahat kelamin. Mungkin ia lebih cocok dijadikan samsak tinju di rumahmu pak manajer? Hahahahahaha….”
Navi dan manajernya tertawa mengejek dan mereka tak sadar jika orang yang mereka bicarakan ada di dalam satu toilet dengan mereka. Mukanya merah padam, perasaan malu dan kesal bercampur aduk. Navi dan manajernya terbelalak melihat sosok besar yang sedang memandang mereka berdua dengan tajam.
“Aku kira kau orang yang baik Navi, tak kusangka kau begitu munafik. Aku akan membalas semua dan di saat itu kau yang akan tunduk padaku. Abeille, ingat itu.”ancam Abeille yang terbakar amarah.
Lalu, Abeille pergi meninggalkan Navi dan manajer yang terpaku. “Apa-apaan dia tadi?”kata manajer Navi yang sebal.”Jangan diambil, dia hanya seorang penggerutu saja. Hal itu tak ‘kan terjadi padamu, aku jamin.”
“Semoga saja.”jawab Navi agak ragu.
Sudah 3 jam aku menunggu di sini, udara dingin yang menusuk takku hiraukan. Hanya untuk bertemu sang idolaku, Navi, penyanyi muda penuh bakat kebanggaan RĂªver Country. Sudah 2 tahun ini aku mengidolakannya sejak ia pertama kali debut. Awalnya aku tidak begitu terpesona olehnya, tapi karena kejadian tak yang sengaja pandanganku mulai berubah. Hari ini sudah berniat untuk mendapatkan tandatangannya dan menanyakan apa dia masih ingat kejadian waktu itu. Semoga dia bisa membalas perasaanku.
Buku harian sang Little Bee…
“Kyyaaaaa!!!! NAAAAVIIIIIII!!!!” seru sekumpulan orang yang histeris ketika sang Navi naik ke panggung dan menemui para penggemarnya. Navi menyapa para penggemarnya dan mengatakan beberapa embel-embel tentang acara tanda tangannya yang pertama ini. Lalu, antrian penggemar yang ingin meminta tandatangannya pun di mulai.
“Halo!” sapa Navi pada seorang penggemar.
“Ha…halo juga Na…Navi…” jawabnya.
“Bolehkah aku tandatangani CD yang kau bawa?”pinta Navi.
“Dengan se…senang ha..hati. Bisakah kau tu…tulis “Untuk Little Bee terkasih.” ?” pinta penggemarnya itu.
“Yah sesuai keinginanmu Little Bee.”jawab Navi dengan penuh senyum.”Here you want.”
“Te..terimakasih, Navi bolehkah aku bertanya?”
“Baiklah, tapi jangan lama-lama ya? Yang lainnya menunggu.”kata Navi sambil mengerlingkan matanya, keahliaanya sejak debut.
“Masih ingatkah kejadian 2 tahun lalu saat kau di toilet kau menyelamatkan seseorang di hari kau sedang mempromosikan album kedua?”
“Maaf aku tidak ingat. Tapi waktu itu kau pasti sangat manis.”kata Navi membelai lembut wajah penggemarnya. Tapi belum sempat penggemarnya itu bertanya lagi, para bodyguard sudah menyeret penggemarnya itu turun dari panggung sambil menyerukan nama NAVI.
Acara tandatangan Navi berlangsung kurang lebih 2,5 jam dan akan dilanjutkan selama 1 jam setelah jam makan siang.
“Ah capeknya~ pak manajer apa kau punya rokok?”tanya Navi.
“Punya, tapi sebaiknya kau jangan merokok dulu. Aku takut nanti suaramu berubah.”jawab manajernya, tegas.
“Ah payah. Aku ingin cepat-cepat selesai. Acara ini terlalu membosankan.”gerutu Navi.
“Oh ya bagaimana menurutmu tentang penggemarmu yang bernama…”pak manajer mencoba mengingat,”Ah Little bee itu?”
Navi memukul wastafel dengan kesal dan menggerutu,”Hanya manusia tak berguna dengan masa depan yang buruk. Aku sih nggak masalah dengan penggemar-penggemarku selama ini, tapi kali ini aku tidak begitu tertarik. Anak itu benar-benar tidak pernah berkaca di cermin mungkin. Sudah gendut seperti babi, laki-laki pula, ia sudah seperti penjahat kelamin. Mungkin ia lebih cocok dijadikan samsak tinju di rumahmu pak manajer? Hahahahahaha….”
Navi dan manajernya tertawa mengejek dan mereka tak sadar jika orang yang mereka bicarakan ada di dalam satu toilet dengan mereka. Mukanya merah padam, perasaan malu dan kesal bercampur aduk. Navi dan manajernya terbelalak melihat sosok besar yang sedang memandang mereka berdua dengan tajam.
“Aku kira kau orang yang baik Navi, tak kusangka kau begitu munafik. Aku akan membalas semua dan di saat itu kau yang akan tunduk padaku. Abeille, ingat itu.”ancam Abeille yang terbakar amarah.
Lalu, Abeille pergi meninggalkan Navi dan manajer yang terpaku. “Apa-apaan dia tadi?”kata manajer Navi yang sebal.”Jangan diambil, dia hanya seorang penggerutu saja. Hal itu tak ‘kan terjadi padamu, aku jamin.”
“Semoga saja.”jawab Navi agak ragu.
Langganan:
Postingan (Atom)